Akibat
limpasan Bendung Glapan, jalan Gubug-Salatiga, tepatnya di Desa Kwaron,
Kecamatan Gubug terendam banjir, Selasa (2/1/2024) sekitar pukul 8.30 WIB. Ketinggian
air di jalan mencapai 70-80 centimeter, sehingga kendaraan besar saja
yang bisa melintas.
"Sejumlah sepeda motor yang memaksa melintas mogok. Banjir mulai menggenangi jalan sekitar sekitar pukul 08.30 WIB," kata Kasi Pelayanan dan Kemitraan PMI Kabupaten Grobogan Gesit Kristyawan.
Menurut Gesit, saat ini ketinggian
banjir semakin naik. Pihaknya mengimbau agar pengguna jalan yang akan ke arah
Kedungjati atau sebaliknya untuk lewat Tegowanu.
"Air semakin tinggi. Arus lalu ke
Salatiga tersendat. Kami turunkan personil untuk membantu mengatur arus
lalulintas. Dan membantu pengendara sepeda motor yang kendaraannya mogok.
Sementara dialihkan ke Tegowanu," katanya.
Rudi, salah seorang pengguna jalan yang
nekat melewati genangan banjir akhirnya balik arah. Menurutnya, air cukup
tinggibdan arus sangat deras.
"Balik saja, arusnya deras. Lewat
jalan yang lebih aman," ujarnya.
Kepala BPBD
Kabupaten Grobogan, Endang Sulistyoningsih mengatakan, untuk wilayah Kecamatan
Gubug, Kecamatan Taggungharjo, dan Kecamatan Kedungjati banjir yang diakibatkan
hujan dengan intensitas sedang- deras. Serta kiriman air dari hulu Sungai
Tuntang yang tidak bisa menampung debit air sehingga meluap dan masuk ke
pemukiman warga dan jalan raya.
"Di Kecamatan
Kedungjati beberapa rumah di Desa Ngombak tergenang. Namun Kondisi
saat ini sudah surut. Sedangkan di Kecamatan Gubug, yang terendam
banjir meliputi Desa Penadaran, Desa Gubug, Desa Trisari.
Sedangkan Kecamatan Tanggungharjo yang terdampak adalah Desa
Ngambakrejo," ujarnya.
Endang
menjelaskan, banjir di Desa Ngambakrejo cukup parah. Sebanyak 300 rumah
warga terendam banjir dengan ketinggian 30 cm hingga 1 meter.
"Mulai pukul
03.00 WIB telah terjadi hujan deras yang mengakibatkan Irigasi Gelapan
Barat Aliran Dari Sungai Tuntang yang mengalir di Desa Ngambakrejo meluap
sehingga mengakibatkan banjir di perkampungan," katanya.
Sedangkan di
Kecamatan Karangrayung, banjir terjadi di Desa Mojoagung. Yakni akibat jebolnya
tanggul Sungai Jajar.
"Di
Kecamatan Penawangan, yang terkena dampak banjir yakni Dusun
Bendungan, Desa Kramat. Banjir diakibatkan karena limpasan aliran dari hulu
sungai yang sangat besar sehingga menyebabkan banjir di wilayah tersebut,"
ungkapnya.