Tatia
Eka Wardani menjadi relawan Palang Merah Indonesia
(PMI) Kabupaten Grobogan sejak 2018. Sejak lulus SMA,
dia tertarik dengan dunia kemanusiaan. Apalagi sebelumnya ketika kelas X SMA
Negeri 1 Geyer dia sudah ikut Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah.
“Dulu
ikut PMR dan asyik gitu. Di PMI juga banyak teman, terus nambah ilmu, dan
pengalaman medis,” kata Tatia kepada Mapag Online, Senin (11/12).
Aktif
di PMI Kabupaten Grobogan membuat
gadis asal Ngalas Gundi ini memperoleh ilmu pertolongan pertama hingga ilmu
manajemen tentang bencana. Dia juga bisa melatih soft skill. Misalnya, cara
bersosialisasi dengan berbagai kalangan.
Selama
menjadi relawan, Tatia juga mendapat banyak
pengalaman mengesankan. Dia banyak terjun di dunia sosial. Apalagi ketika
terjadi bencana. Ada perasaan senang dalam hatinya ketika bertemu pengungsi dan
mereka merasa terbantu.
Selain
terjun di pengungsian, gadis 22 tahun ini juga pernah membantu korban
kecelakaan. Awalnya, dia mengaku sempat ndredek. Gemetar. Namun lama-lama
menjadi terbiasa.
“Kebetulan
dulu juga praktik di rumah sakit gitu, jadi sudah nggak kaget,” katanya.
Tatia
senang berkegiatan di PMI. Namun dia tetap
memprioritaskan kuliah. Mahasiswi jurusan S1 keperawatan Universitas An Nuur
Purwoadadi ini merapat ke PMI saban akhir pekan. Senin sampai Jumat, ia
manfaatkan waktunya untuk kuliah.
Meski
terkadang ketika tugas kuliah rampung, Tatia tetap merapat ke PMI. Apalagi orang tuanya sangat mendukung, karena
kegiatan di PMI dinilai positif.
“Lebih
bermanfaat di PMI ketimbang main dan dapat
jodoh pula, hehehe. Jadi, relawan itu kan fleksibel juga, Mbak. Selonggar
waktu kita aja,” ujarnya. (MK)