Sri Sumarni mengatakan apel ini sebagai sarana konsolidasi
dan sinergi antar sektor baik lembaga maupun relawan yang diharapkan mampu
meningkatkan jalinan koordinasi dalam rangka menghadirkan manajemen kebencanaan
yang solid.
"Selain
saling berbagi, mungkin kita ada yang baru, kita saling berkenalan berbagi
pengalaman dari masing-masing dari satuan yang berbeda namun untuk tujuan yang
sama yaitu membantu masyarakat dalam penanggulangan bencana," kata Sri Sumarni.
Disampaikan Sri Sumarni,“Kita sudah memasuki fase pengalihan
musim dari musim kemarau ke musim penghujan atau yang disebut dengan musim pancaroba.
Kita tetap berharap agar daerah ini terhindar dari bencana, kondisi geologis
dan geofisik, memungkinkan terjadinya bencana alam di daerah ini,” ungkap Sri
Sumarni.
Lebih lanjut
Bupati menjelaskan, Cuaca yang tidak menentu maka tidak menutup kemungkinan
terjadinya cuaca ekstrim yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi
sehingga seluruh pihak tentunya perlu untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan
baik personil secara individual maupun sumber daya peralatan yang kita miliki.
“Pelaksanaan apel
siaga bencana dapat menjadi sarana untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas
semua elemen dalam menghadapi potensi bencana. Saya yakin semua pihak tentunya
telah memahami tugas pokok dan fungsi masing-masing tinggal bagaimana
mempererat kerjasama dan komunikasi secara aktif agar implementasi di lapangan
dapat berjalan dengan baik," pungkasnya.
Sekitar 213
Pasukan yang terdiri dari TNI/Polri, BPBD, Satpol PP (Pemadam Kebakaran), Dinas
Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan
Hidup, Dispermasdes, PMI, PLN, Pelaku Usaha dan para relawan di wilayah
Kabupaten Grobogan mengikuti Apel Siaga Bencana Tahun 2023 di Halaman Setda
Kabupaten Grobogan.
0 comments:
Posting Komentar