Pandemi Covid-19
telah menghentikan ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di masing-masing unit
PMR, baik di tingkat sekolah maupun madrasah yang berakibat kurangnya pelatihan
maupun pendidikan kepalangmerahan di masing-masing unit PMR. Hal tersebut
berdampak pada terhentinya pelatihan anggota PMR sehingga penguasaan
pengetahuan juga keterampilan bagi anggota PMR, juga hal yang sama terjadi bagi
para Pembina. Pembina Palang Merah Remaja, sebagai ujung tombak pembinaan
Palang Merah Remaja di masing-masing unit, diharapkan dapat berperan sebagai
fasilitator dalam peningkatan kualitas dan kapasitas anggota PMR. Pembina PMR
sebagai Tenaga Sukarela PMI dituntut menguasai materi-materi kepalangmerahan,
salah satunya tentang Pertolongan Pertama.
Peningkatan kapasitas
menjadi , Forum Pembina PMR PMI Kabupaten Grobogan menyelenggarakan kegiatan Pertemuan
Rutin bagi para Pembina PMR tingkat Mula, Madya dan Wira. Kegiatan yang diikuti
oleh 38 peserta dilaksanakan pada hari Minggu (26/02) bertempat di Aula PMI
Kabupaten Grobogan. Kasan Manuri selaku narasumber pertama menyampaikan materi
pengantar Manajemen PMR
"Kegiatan
penyegaran materi PMR ini telah memberi tambahan pengetahuan abagi saya selaku
pembina PMR baru, sekaligus menambah keterampilan saya, khususnya di bidang Sikluas
Manajemen PMR" terang Ferina Susanti. pembina PMR unit MTs Putri Sunniyah Selo.
"Kami
mentargetkan 30 peserta untuk kegiatan penyegaran materi ini, dan alhamdulillah
antusiasme pembina cukup besar . Kegiatan dikemas shering dan diskusi Kegiatan
di Unit – unit PMR .
"Dengan
dilaksanakan kegiatan ini, diharapkan pembina PMR dapat lebih berperan dalam
peningkatan kualitas dan kapasitas anggota PMR setelah hampir dua tahun tidak
melaksanakan ekstrakurikuler PMR" ungkap Kasan Pembina PMR dan Relawan PMI
Kabupaten Grobogan.
0 comments:
Posting Komentar