This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

iklan

iklan

Selasa, 06 Maret 2018

Deteksi Sumber Air Dalam Tanah




Add caption

Semakin meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia meningkat pula keperluan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Namun hingga sekarang belum semua masyarakat dapat menikmati air bersih secara layak, karena belum semua warga memiliki saluran air bersih. Kemampuan penyediaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari bagi manusia adalah hal yang sangat penting,  Air, tanah dan manusia adalah hal yang tidak dapat dipisahkan.
Ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari merupakan masalah yang cukup pelik, baik pada musim penghujan maupun musim kemarau, warga memperoleh air bersih dari mata air yang dialirkan ke warung air, dan warga memperoleh dengan membeli air. Hal ini karena kondisi fisik wilayahnya berupa perbukitan dengan batuan yang keras, batu padas, sehingga tidak mudah bagi penduduk untuk membuat sumur. Selain itu air sering kali mengandung bakteri/ mikro organisme lainnya. Air yang mengandung bakteri/ mikro organisme tidak dapat langsung digunakan sebagai air minum, tetapi harus direbus dahulu. Pada batas tertentu air minum diharapkan mengandung mineral agar terasa segar pada waktu di minum.
Air bersih adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak terlebih dahulu (DepKes RI, 2002). Peningkatan kuantitas air adalah syarat kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang meningkat pula kebutuhan air dari masyarakat tersebut.
Di musim penghujan tidak sulit mendapatkan air, terutama buat penduduk yang belum memiliki jaringan air bersih dari perusahaan air minum daerah setempat atau HIPPAM desa dan mereka yang memanfaatkan air sumur, terkadang tidak begitu jernih apalagi bersih, tetapi ada juga sebagian orang yang tinggal diperkotaan ingin mendapatkan air dari sumur dan pemilihan masyarakat yang agak simple seperti sumur bor karena tidak memerlukan diameter lubang sumur yang besar seperti sumur sumur konvensional yang besar dan dalam tapi cuma sebatang pipa yang menonjol dan di pasang keran air atau dipasang pompa air, inilah yang disebut sumur bor,
Sumur yang dihasilkan dengan jalan memasukan pipa kedalam tanah dan mata bor pada titik titik tertentu yang dianggap memiliki sumber mata air. Kegagalan sering terjadi tidak ditemukannya sumber mata air artinya pipa tidak menyemburkan air ketas walau kedalaman pipa yang dimasukan kedalam bumi / tanah sudah lumayan dalam mungkin 15 meter atau 20 meter dan bahkan lebih dalam dari 50 meter. Untuk membuat sumur  yang baik secara kesehatan dan sanitasinta perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
·          Pemilihan lokasi sumur yang baik
1.    Tidak berdekatan dengan wc / toilet / kamar mandi agar tidak terjadi kontaminasi saluran pembuangan dengan jaringan sumur air tanah. Jarak yang tepat untuk memisahkan antara lubang sumur air yang akan dibuat dengan toilet yang terdekat adalah minimal 5 meter jika tanah di sekitar lokasi adalah tanah liat dan minimal 10 – 20 meter jika tanahnya berpasir.
2.      Konstruksi sumur air yang sesuai standar kesehatan
3.    Membuat dinding tembok bagian atas pada jarak 3 meter dari permukaan tanah agar tidak terjadi perembesan air dari permukaan tanah yang akan merusak dan mengkontaminasi kualitas air bersih.
4.    Pada bagian atas sumur konvensional/sumur bor diberi tutup supaya tidak kemasukan kotoran yang bisa merusak air yang bersih menjadi kotor.
5.    Gunakan kaporit sebagai disinfektan dengan takaran dosis 1 gram per 100 liter untuk membunuh kuman dan bakteri yang merugikan kesehatan tubuh kita jika menggunakan ember atau timba
Air tanah merupakan air tawar yang biasanya terletak di dalam pori-pori antara bebatuan dalam dan tanah. Air tanah mempunyai simpanan yang lebih besar dibandingkan dengan air permukaan. Input dari air tanah biasanya berasal dari tangkapan air hujan sedangkan untuk outputnya berupa mata air, air tanah yang tersimpan sekaligus mengalir dalam suatu wadah yang kedap (permeable) yang disebut akuifer, yaitu suatu unit geologi yang dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah tertentu. Akuifer pada umumnya adalah pasir dan kerikil yang tidak padu (unconsolidated matrial), serta batuan sedimen poros seperti batuan pasir, batuan vulkanik yang telah lapuk dengan banyak retakkan pun dapat diklasifikasikan sebagai akuifer. Berikut ada tips sederhana dari orang orang yang biasa bergelut pada pekerjaan membuat sumur bor, mereka menggunakan teknik analisa lapangan dahulu sebelum melakukan pengeboran. Teknik sederhana ini mudah di lakukan oleh siapapun, dan salah satu tips alami tanpa menggunkan teknologi yang canggih.
·         Teknik menentukan titik sumber mata air sumur bor dengan menggunakan garam
      Garam tidak harus garam beryodium, garamnya ditaburkan de lokasi di sekitar lahan  tanah yang di indikasi memiliki sumber mata air. Kira – kira jam 7 atau jam 8 malam letakanlah 1 – 2 genggam garam dan tutup rapat dengan kaleng bekas susu yang sebagian sisinya terbuka dan bagian sisinya tertutup. Pada  tempat yang akan digali atau di bor. kemudian pada pagi harinya silahkan lihat garam tersebut, jika habis atau tinggal sedikit berarti pada titik tsb ada sumber airnya.  Jika perlu taruhlah garam dan kaleng tersebut pada beberapa titik sekaligus dan lihatlah pada titik mana yang garamnya paling sedikit.
·         Tehnik daun pisang/daun keladi/tempurung kelapa menentukan titik sumber mata air bor.
      Teknik ini adalah uji kelembapan pada daerah yang di duga memiliki sumber air di dalam tanah, teknik ini sederhana dan bukan Teknik mbah dukun yang seperti dugaan masyarakat selama ini, caranya adalah ambillah beberapa lembar daun pisang dan taruhlah pada beberapa titik yang akan di bor atau digali pada sekita jam 9 atau jam 10 malam, pagi harinya silahkan lihat embun yang menempel pada daun pisang tersebut (pada bagian bawah daun tadi), semakin banyak embun yang menempel semakin banyak debit air bawah tanah tersebut. Namun jika daunnya tetap kering berarti tidak ada sumber air di bawah daun tersebut jadi harus dicari lokasi lain sampai tepat.
·         Teknik menggunakan kawat tembaga (dowsing rods)
      Siapkan 2 batang kawat tembaga panjang @50cm diameter 3mm, 2 selang stainless @10cm diameter dalam 5mm . Kedua kawat dibengkokan 90 derajat dengan pembagian 40 cm dan 10 cm. Bagian kawat 10 cm dimasukan ke selang stainless. Genggam kedua selang stainless masing-masing dengan tangan kanan dan kiri setinggi pinggang dengan kedua kepalan tangan dirapat sejajar. Berjalan maju maupun mundur, dengan posisi mengenggam kedua selang stainless pusatkan perhatian pada tanah yang dilalui, sambil merasakan gerakan ujung kedua kawat tembaga jika kedua kawat saling lurus sejajar, petanda tempat tersebut dibawahnya tidak ada sumber air. Apabila kedua kawat saling menyilang, maka petanda pada titik tersebut didalam tanah sumber air. Untuk memastikannya, coba mundur beberapa langkah dan maju beberapa langkah sambil mengenggam kedua selang stainless untuk memastikan apakah pada titik tersebut posisi kawat akan saling silang.
      Langkah berikutnya, jalan dari arah berlawanan untuk memastikan titik tersebut benar-benar memiliki sumber air. Jika kedua kawat pada titik yang sama bersilangan, maka kita bisa membuat tanda pada titik tersebut untuk bor, lakukan hal yang sama beberapa kali untuk memeastikan lokasi  sumber air begitupun hal yang sama pada titik sumber air di lahan yang lain.


pencarian di Desa Kandangan Kec.Purwodadi kabupaten Grobogan
SALAH SATU CARA SEDERHANA MENDETEKSI SUMBER AIR TANAH


Selain cara sederhana dan cukup dengan bahan – bahan sekitar kita ada pula deteksi sumber air dengan cara yang lebih modern, dan cara ini menggunaka bahan dan alat yang harus di operasikan oleh tenaga ahli namun begitu hasil deteksi lebih akurat dan dapat di andalkan, hasilnyapun mencakup data – data kedalaman sumber air.
Uji ini biasanya di gunakan untuk pengeboran sumber air yang dapat di konsumsi oleh banyak pemanfaat air disekitarnya, adapun jenis uji sumber air itu adalah
·         Uji Geolistrik

Uji ini untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman sekitar 300 m sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan akuifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air. Umumnya yang dicari adalah ‘confined aquifer’ yaitu lapisan akuifer yang diapit oleh lapisan batuan kedap air (misalnya lapisan lempung) pada bagian bawah dan bagian atas. ‘Confined’ akifer ini mempunyai ‘recharge’ yang relatif jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca setempat.
Geolistrik ini bisa untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan bawahnya. Bisa juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman ‘bedrock’ untuk fondasi bangunan. Metoda geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi (geotermal) di bawah permukaan. Hanya saja metoda ini merupakan salah satu metoda bantu dari metoda geofisika yang lain untuk mengetahui secara pasti keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan
Salah satu tekhnik untuk menentukan titik pengeboran dengan lokasi yang memiliki cekung air/sumber air yang banyak (akuifer) adalah dengan metoda Geolistrik. Metoda ini memerlukan lahan untuk dilakukan survey yang cukup luas untuk mencari cekungan air (akuifer) di dalam tanah. Dengan menggunakan teknik resistivity maka dapat ditentukan tahanan yang disesuaikan dengan kontur tanah/jenis batuan yang merupakan sumber air. Sehingga dapat ditentukan kedalaman yang ideal untuk mencapai air yang cukup banyak dan kualiatas yang baik. Dikarenakan Peralatan geolistrik ini cukup mahal, maka setiap pengeboran melakukan survey terlebih dahulu. Kegiatan survey geolistrik ini bisa memperoleh informasi keadaan tanah hingga 150 meter. Survey geolistrik ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kandungan mineral lainnya yang terdapat diperut bumi seperti batu andesit, pasir,  bijih besi, batubara, emas dan kandungan mineral lainnya. aat ini karena peralatan geolistrik semakin baik dengan dukungan peralatan makin canggih maka jasa survey akan bisa lebih cepat dilaksanakan dan debit kandungan air dan mineralnya pun dapat bisa dihitung sehingga lebih memudahkan para pengusaha untuk menghitung RAB dan kemungkinan layak tidaknya suatu lokasi untuk di eksplorasi kandungan air maupun mineralnya.
 ALAT YANG DIGUNAKAN UNTUK UJI GEOLISTRIK 



·         Uji Geoelektromagnetik – Satelite Scan
Penentuan titik pengeboran dengan metoda geo electromagnetic satellite scan (metode belah bumi) lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan peralatan Geolistrik. Karena metode ini mampu melacak :
1.    Lebar Sungai Bawah Tanah
2.    Arah Aliran Sungai Bawah Tanah
3.    Membaca hingga kedalaman 400 mtr dibawah tanah
4.    Mengetahui Struktur Tanah secara detail
5.    Mengetahui frekuensi Aliran Air tanah
6.    Mengetahui kedalaman Jalur Sungai Bawah Tanah

7.    Mengetahui Conductivity Struktur Tanah



Akurasi ketepatan geolistrik hanya 50% sedangkan Geo Electromagnetic Satellite Scan 90% Seringkali Clay basah dibaca air oleh peralatan Geolistrik. Geo Electromagnetic Satellite Scan hanya membaca air yang mengalir di dalam tanah sehingga untuk pengeboran jarang sekali mengalami air kering setelah proses pengeboran selesai.


Eksplorasi Air Tanah 
Di Dusun Geri, Desa Kandangan, 
Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan 
Dengan Metode Geolistrik Resistivitas 2D 
                            






1. Pendahuluan 



1.1       Umum
Untuk mengetahui potensi air tanah, dalam hal ini mengetahui letak dan penyebaran lapisan pembawa air tanah (akuifer), maka perlu dilakukan studi pengukuran geolistrik tahanan jenis (resistivitas). Hasil pengukuran ini diharapkan dapat memberikan informasi potensi air tanah baik dangkal maupun dalam.
1.2       Maksud dan Tujuan
Maksud pengukuran geolistrik resistivitas adalah sebagai berikut :
1.       Mengetahui letak dan kedalaman perlapisan batuan sebagai lapisan pembawa air atau akuifer.
2.       Mengetahui penyebaran lapisan yang berfungsi sebagai pembawa air atau akuifer, khususnya air tawar di lokasi eksplorasi dan sekitarnya.
Tujuan pengukuran geolistrik resistivitas ini adalah menentukan titik rekomendasi sumur bor dan penggambaran kondisi bawah permukaan titik rekomendasi sumur bor tersebut.
1.3      Lokasi Studi Geolistrik
Lokasi studi geolistrik resistivitas 2D ini terletak di Dusun Geri, Desa Kandangan, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan.



Text Box:



















Gambar 1 Peta Lintasan Geolistrik Resistivitas 2D
1.4            Ruang Lingkup Pekerjaan
Studi geolistrik resistivitas 2D ini, meliputi:
1.       Orientasi lapangan serta pengamatan kondisi geologi dan hidrogeologi.
2.       Perencanaan lokasi lintasan dua dimensi.
3.       Pengukuran geolistrik.
4.       Pengolahan data dan interpretasi.
5.       Penyusunan laporan.
Secara diagram, metodologi penelitian dapat dilihat dalam gambar 2.

 
















Gambar 2 Diagram Alir Studi Geolistrik Resistivitas 2 Dimensi

1.5            Peralatan
       Peralatan yang digunakan dalam pengukuran geolistrik, meliputi :
1.         Alat tahanan jenis meter Martiel Geophysics          
2.         Kabel arus dan potensial, @ 2 unit
3.         Elektroda arus dan potensial, @ 2 unit
4.         Palu geologi
5.         Alat komunikasi HT 8 unit
6.         Global Positioning System (GPS) Garmin 76 Csx
Gambar 3 Resistivitimeter Model Martiel Geophysics
1.6            Waktu Pelaksanaan
Akusisi data dilaksanakan pada 30 Januari 2018. Akusisi, pengolahan, interpretasi data hingga pelaporan studi geolistrik membutuhkan waktu selama 7 hari.

1.7            Hidrogeologi Lokasi Eksplorasi
Lokasi eksplorasi didominasi oleh aluvium endapan rawa, terutama terdiri dari lempung dan pasir halus.
Potensi akuifer termasuk produksi sedang, penyebaran setempat dengan keterusan rendah sampai sedang. Akuifer dangkal, tidak menerus, tipis dengan keterusan rendah sampai sedang. Debit sumur umumnya kurang dari 5 liter/detik.


 
Gambar 4 Peta Hidrogeologi Lokasi Eksplorasi






2.  Studi Geolistrik Tahanan Jenis
 






2.1  Gambaran Umum Geolistrik Tahanan Jenis
Bila arus listrik searah dialirkan melalui suatu medium maka perbandingan antara perbedaan potensial (V) yang tejadi dengan arus (I) yang diberikan adalah tetap dan besarnya tetapan ini tergantung dari medium tersebut. Tetapan ini disebut tahanan (R), yang dinyatakan dalam hubungan matematis sebagai:
 (Ohm)
Tahanan jenis (ρ) dinyatakan sebagai:
ρ=R x K (Ohm m)
Di mana K adalah konstanta geometris (konfigurasi Wenner: K=2 x π x a).
Susunan elektroda menurut Wenner pada prinsipnya terdiri atas 2 elektroda arus dan potensial (gambar 5).
 









Gambar 5 Dua Elektroda Arus Dan Potensial Di Permukaan Bumi
2.2  Akusisi Data Lapangan
Panjang lintasan dua dimensi adalah 720 meter dengan kedalaman mencapai 120 meter. Jarak antar titik pengukuran adalah 20 meter, dengan jumlah lapisan semu mencapai 12 lapisan.  Ilustrasi akusisi data konfigurasi dua dimensi dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6 Desain Akusisi Data Konfigurasi 2 Dimensi
        2.3  Pengolahan Data
Pengolahan data meliputi input data tahanan jenis, diolah dengan perangkat lunak RES2DINV. Pada penelitian ini, jumlah data tahanan jenis semu yang dimasukkan adalah 145 data. Data – data tersebut diolah menggunakan perhitungan matematis, sehingga muncul penggambaran penampang geolistrik antara data semu dan data hasil perhitungan. Dari kedua penampang tersebut, diinversi kembali hingga menemukan data tahanan jenis yang sebenarnya. Hasil pengolahan data dua dimensi berupa penampang distribusi tahanan jenis di bawah permukaan.
2.4  Interpretasi Data
Data hasil pengolahan diinterpretasikan dan dikaji berdasarkan kondisi geologi dan hidrogeologi lokasi studi. Data geologi berguna sebagai data penunjang untuk mengetahui kondisi regional batuan di daerah tersebut. Data hidrogeologi berguna sebagai data penunjang untuk mengetahui lapisan pembawa air (akuifer) di lokasi penelitian. Hasil akhir yang diharapkan adalah penampang tahanan jenis bawah permukaaan, untuk mengetahui struktur lapisan tanah di kedalaman, terutama lapisan pembawa air atau akuifer.


3.  Analisa Data  


Lempungan diperkirakan memiliki nilai tahanan jenis 1 – 5 Ohm meter, sisipan pasir halus 5 – 10 Ohm meter serta lempung pasiran 10 – 20 Ohm meter.
Terdapat 2 titik rencana bor, yaitu titik rencana bor 01 (49 M UTM; X 0495856; Y 9212025) terletak di pojok kebun utara dan titik rencana bor 02 (49M UTM; X 0495824; Y 9211903) terletak di kebun selatan tikungan.
Dari hasil penggambaran lintasan 2D, kondisi bawah permukaan didominasi oleh lempungan, tidak ditemukan prospek akuifer sehingga tidak direkomendasikan adanya sumur dalam.
Apabila dikaji secara vertikal (gambar penampang lengkap pada lampiran), kondisi bawah permukaan titik rencana bor 01 dapat dilihat pada tabel berikut :
No
Ketinggian
(m dpl)
Kedalaman
(m)
Lapisan Batuan
Konfigurasi
Warna
1
37 – 4
0 – 33
Dugaan Lempungan
 
2
4 – (-13)
33 – 50
Dugaan Lempungan
 
3
(-13) – (-36)
50 – 73
Dugaan Lempungan
4
(-36) – (-56)
73 – 93
Dugaan Lempungan
5
(-56) – (-83)
93 - 120
Dugaan Lempungan
            Berdasarkan hasil interpretasi di atas, tidak terdapat prospek akuifer di kedalaman sehingga tidak direkomendasikan adanya sumur dalam.


Apabila dikaji secara vertikal (gambar penampang lengkap pada lampiran), kondisi bawah permukaan titik rencana bor 02 dapat dilihat pada tabel berikut :
No
Ketinggian
(m dpl)
Kedalaman
(m)
Lapisan Batuan
Konfigurasi
Warna
1
38 – 14
0 – 24
Dugaan Lempungan
     
2
14 – (-10)
24 – 48
Dugaan Lempungan
3
(-10) – (-24)
48 – 62
Dugaan Lempungan
4
(-24) – (-50)
62 – 88
Dugaan Lempungan
5
(-50) – (-82)
88 – 120
Dugaan Lempungan
            Berdasarkan hasil interpretasi di atas, tidak terdapat prospek akuifer di kedalaman sehingga tidak direkomendasikan adanya sumur dalam.
         Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mengingat tidak adanya prospek akuifer di kedalaman, dapat digunakan pemanfaatan air permukaan yaitu mata air, embung atau air sungai.








4. Kesimpulan 



Dari studi geolistrik resistivitas 2D yang telah dilakukan maka dihasilkan kesimpulan :
1.       Lokasi eksplorasi didominasi oleh aluvium endapan rawa, terutama terdiri dari lempung dan pasir halus.
2.       Potensi akuifer termasuk produksi sedang, penyebaran setempat dengan keterusan rendah sampai sedang.
3.       Terdapat 2 titik rencana bor, yaitu titik rencana bor 01 terletak di pojok kebun utara dan titik rencana bor 02 terletak di kebun selatan tikungan.
4.       Dari hasil penggambaran lintasan 2D, kondisi bawah permukaan didominasi oleh lempungan, tidak ditemukan prospek akuifer.
5.       Mengingat tidak adanya potensi air tanah di kedalaman yang layak untuk air bersih, tidak direkomendasikan adanya sumur dalam.
6.       Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, dapat digunakan pemanfaatan air permukaan yaitu mata air, embung atau air sungai.   



Daftar Pustaka 




Lilik Hendrajaya, 1990, Geolistrik Tahanan Jenis, Laboratorium Fisika Bumi Jurusan Fisika FMIPA ITB, Bandung
Said & Sukrisno, 1986, Peta Hidrogeologi Indonesia Lembar Semarang (Jawa), Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung








Lampiran Dokumentasi Eksplorasi


                                                        Gambar 7 Akusisi Data Geolistrik 2D

                                                                       Gambar 8 Titik Rencana Bor 01


Gambar 9 Bentangan Lintasan


Senin, 01 Januari 2018

Bantu Kepolisian, PMI Sediakan Posko Pelayanan Hari Natal dan Tahun Baru 2018




Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan membantu proses pengamanan Natal dan Tahun Baru 2018. Proses pengamanan tersebut melibatkan seluruh personel dan armada PMI yang ditempatkan di dua posko.

"Setiap tahun kami rutin membantu pengamanan Natal dan Tahun Baru," ujar Kepala Markas PMI Kabupaten Grobogan, Djasman S.Pd, Rabu (20/17).

Di mana lanjut dia, PMI membuka posko pelayanan di Alun - alun Purwodadi dan Markas PMI Kabupaten Grobogan.

Peran PMI lanjut Djasman yakni membantu aparat kepolisian dalam rangka pengamanan dan pelayanan pertolongan pertama (PP) kegawatdaruratan kecelakaan lalu lintas dan antisipasi siaga bencana. Pasalnya, sudah menjadi tradisi pada libur Natal dan tahun baru akan banyak warga yang mudik dan berwisata di Grobogan.

PMI juga akan mengerahkan dua unit armada ambulans gawat darurat Keberadaan sarana ini untuk pelayanan keliling siaga lakalantas dan bencana.

Setiap tim ini ungkap Djasman, sedikitnya terdiri dari tiga personel sukarelawan PMI yang mempunyai kualifikasi pertolongan pertama medis. Tim tersebut akan dilengkapi dengan peralatan kedaruratan dan obat-obatan pertolongan pertama.

Kasi Pelayanan PMI Kabupaten Grobogan Gesit Kristyawan, A.Ma menambahkan, untuk operasi keliling beroperasi pada 24 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018. Dalam pelaksanaanya di bawah koordinasi pihak kepolisiaan sebagai komando operasi dalam operasi Lilin Lodaya 2017.

"Kami sudah berkoordinasi langsung dengan pihak kepolisian dalam hal ini satuan unit Lakalantas Polres Grobogan," ujar Gesit 
Terutama untuk operasi pelayanan pertolongan pertama kecelakaan lalulintas. Koordinasi serupa juga dilakukan dengan Dinas Kesehatan dalam hal penyedia layanan rujukan kesehatan.

Gesit menerangkan, untuk malam dan hari Natal, PMI fokus pada pelayanan pertolongan pertama sambung dia PMI juga akan mengkonsentrasikan personelnya antisipasi siaga bencana.

Selasa, 07 November 2017

PMI Kab.Grobogan Lakukan Baseline Survey


PMI Kabupaten saat ini melaksanakan kegiatan atau program Water,Sanitation And Hygiene (WASH) kerjasama dengan Palang Merah Korea (KRC) dari tahun 2017 – 2019 berada di Desa Kandangan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Senin, 8 Mei 2017 Relawan PMI dan Relawan Desa Kandangan melaksanakan kegiatan Baseline Survey sampai dengan tanggal 13 Mei 2017 mendatang adapun meliputi 4 Dusun yaitu Dusun Geri, Dusun Dabong, Dusun Kandangan dan Dusun Mungli.

Kegiatan baseline survey ini akan mengambil respoden sebanyak 540 KK dari total 1800 KK. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengumpulkan data yang berkaitan dengan Air, MCK dan Kebersihan serta Kesehatan.

Baseline survey akan merupakan cross-sectional survey yang akan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dimana beberapa metode pengumpulan data yang digunakan :

1. Dengan sistem Open Data Kit (ODK)
2. Pengisian kuesioner, untuk pengambilan data primer yang bersifat kuantitatif
3. Interview, untuk pengambilan data primer yang bersifat kualitatif

Kegiatan Baseline Survey di adakan selama 7 Hari dan dilakuka oleh anggota KSR PMI Kabupaten Grobogan dengan Relawan Desa Kandangan.Baseline Survey ini lakukan door to door, atau di acara pengajian, pertemuan PKK atau pertemuan bapak-bapak

Peran PMI di Balik Suksesnya Upacara Pengibaran Bendera HUT RI




Peran PMI di Balik Suksesnya
Upacara Pengibaran Bendera HUT RI


Peran tim kesehatan PMI (Palang Merah Indonesia) dalam rangka suksesi upacara bendera tiap tahunnya cukup besar.

Tidak hanya menangani pertolongan pertama pada peserta yang cidera maupun sakit ringan, tak jarang, para tim PMI ini harus angkat-junjung peserta yang pingsan kepanasan.

Seperti dikisahkan Hakim salah satu anggota PMR MAN Purwodadi yang menjadi relawan PMI dalam upacara bendera di Alun - alun Purwodadi. Hakim, bersama timnya berkisah banyak suka duka menjadi relawan PMI.

“Suka dukanya? Dukanya, kadang sulit ketika ada orang sakit itu koordinasi dengan teman-teman. Terus angkat-angkatnya.  Kadang pengobatannya, kadang  juga panik  ketika menghadapi orang sakit,” kisahnya diiringan sahutan penjelasan dari teman di sebelahnya.

Kendati payah, Hakim  dan temannya mengaku bangga bisa ambil bagian menjadi tim kesehatan dalam upacara HUT RI ke-72 yang  diikuti oleh seluruh Muspika, Kapolsek, seluruh sekolah SD/MI sampai SMA, dan seluruh kepala desa beserta  perangkat desa se-Grobogan.

“Saya merasa puas dan ada rasa kebanggaan tersendiri karena bisa menolong orang lain yang kesusahan. Selain itu, menolong orang yang mendapat kesusahan kan dapat pahala, mas,”  imbuh Hakim kemudian.

Terpisah, Aripin, salah satu PMR unit SMK N 2 Purwodadi  mengatakan hal senada ketika di temui usai bertugas.

“Suka duka menjadi PMR? Yang pasti menambah wawasan, pengalaman, dapat teman baru. Dukanya? lebih banyak sukanya,” tutur siswa kelas 12 SMK N 2 Purwodadi sembari melempar senyum.

Aripin juga mengaku panik ketika dalam upacara peserta banyak yang sakit. Selain itu, siswa yang mengabil jurusan Otomotif ini baru pertama kali diterjunkan ke lapangan mendampingi peserta upacara di luar sekolahnya.

“Mengikuti kegiatan upacara di alun-alun ini gak bikin kapok. Ke depan ketika ada kegiatan upacara di alun -alun seperti ini lagi mudah-mudahan PMR bisa membantu,” imbuhnya.

Meskipun dalam keadaan gak enak badan, karena didorong tekat kuat untuk menolong orang yang sakit, capeknya jadi hilang. Ada rasa puas dan bangga karena bisa bermanfaat bagi orang lain.

Dari pantauan Koordinator lapangan, setidaknya ada 25 peserta upacara yang sakit ketika mengikuti upacara . Tsepuluh di antaranya harus ditandu karena tidak kuat berdiri dan berjalan

Membangun Masyarakat Tangguh dalam HUT PMI ke 72


Tepat pada hari Minggu, 17 September 2017 setelah 1 (satu) bulan paska diperingati sebagai Hari Kemerdekaan RI, Palang Merah Indonesia (PMI) memperingati Hari Ulang Tahunnya yang ke-72 dengan mengambil tema “Membangun Masyarakat Tangguh”.
Sepanjang usianya, aksi PMI telah dirasakan oleh masyarakat; khususnya masyarakat penerima manfaat dari pelaksanaan Program dan kegiatan PMI. Dalam perjalanannya, PMI menyadari bahwa pelaksanaan program dan kegiatan Palang Merah Indonesia tidak bisa dilaksanakan sendiri. Dukungan semua komponen masyarakat sangat diperlukan, sehingga PMI dapat terus meningkatkan kiprah dan eksistensinya dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Membangun masyarakat tangguh menjadi penting dalam implementasinya dimana PMI dan masyarakat saling bersinergis dalam pelaksanaannya.
Pada peringatan hari lahir kali ini, PMI ingin terlibat dalam membangun masyarakat tangguh yang siap sedia dalam segala kondisi baik normal maupun kondisi darurat. Untuk itu, kegiatan peringatan HUT PMI tahun ini akan ada beberapa perwakilan masyarakat yang telah berkontribusi nyata baik dalam bentuk dukungan maupun sinergi dengan PMI. Adapun kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
1. Potong Tumpeng Peringatan HUT PMI ke 72 pada tanggal 17 September 2017 bertempat di Markas PMI Kabupaten Grobogan yang dihadiri oleh segenap Pengurus, staff markas, UTD, sukarelawan PMI dengan total sekitar 200 orang, dan Kepala Markas PMI Kabupaten Grobogan langsung sebagai Pembina Apel.
2. Pengesahan Ketua dan Wakil pengurus PMR Markas yaitu Farda dan diki.
3. Simulasi Pertolongan Pertama Kecelakaan dan Bahaya kebakaran di CFD jalan R.Suprapto Purwodadi.
4. Baksos yang di ikuti oleh anggota Relawan yang terdiri dari KSR dan PMR Sekabupaten Grobogan.
5. Nonton Bareng Film karya Sukarelawan PMI dengan judul “Melody Cinta dari Kursi Roda” yang mengisahkan kejadian banjir dan tanah longsor di Kintamani – Bangli pada awal tahun 2017 silam.
6. Pelayanan Donor Darah, dimana juga dibuka kegiatan donor darah yang menyasar pengunjung Car Fee Day yang sudah waktunya mendonorkan darahnya.

Dalam Kesempatan ini, Kepala Markas Djasman S.Pd menyampaikan melalui tema HUT ke 72 PMI yaitu “Membangun Masyarakat Tangguh” dimaksudkan sebagai pendorong bagi insan pekerja kemanusiaan untuk terus dan tak kenal lelah membantu masyarakat, agar masyarakat senantiasa siap siaga dan tumbuh menjadi masyarakat tangguh. “Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua yang hadir dan berpartisipasi dalam memperingati HUT ke 72 Palang Merah Indonesia” tambahnya.
Melalui peringatan HUT PMI ke 72 ini, akan membuat semangat baru untuk petugas maupun sukarelawan PMI dalam membantu masyarakat sehingga dapat terwujud masyarakat yang semakin tangguh yang siap sedia dalam segala kondisi baik normal maupun kondisi darurat.  Selamat HUT PMI ke 72, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati dharma bhakti Kemanusiaan. – PMI Bali

PMR SMA N 1 GROBOGAN ADAKAN DIKLAT LAPANGAN


Peserta didik SMA N 1 Grobogan mengikuti diklat Palang Merah Remaja (PMR) yang dilatih Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan, di Obyek Wisata Jati Pohon, Minggu (/15/17).

Tujuan Pendidikan dan Latihan (Diklat) ini agar siswa menjadi relawan yang memberikan pertolongan pertama terhadap kecelakaan maupun musibah yang terlatih dalam kondisi darurat sekalipun.

Diklat yang diikuti 60 peserta didik dari Kelas 10 dan Kelas 11 ini berlangsung satu hari tanggal 15  Oktober 2017 di Obyek Wisata Jati Pohon

Adapun pelatih PMR diturunkan dari PMI Kabupaten Grobogan yaitu Daru Puji Hidayat dan Andi Nugroho. Diklat ini bertemakan pemuda sebagai agen perubahan

Pembina PMR Lilin Herlina S.Pd. mengatakan, diklat ini bertujuan agar para siswa nantinya dilantik menjadi anggota Palang Merah Remaja (PMR) yang merupakan suatu kegiatan untuk melatih para siswa agar menjadi relawan masa depan.

"Agar menjadi relawan yang memiliki jiwa kemanusiaan sebagai bentuk relawan masa depan yang tanggap, terlatih, berkarakter, berwibawa dan profesional," terang Lilin Herlina.
Sementara itu, ketua PMR SMA N 1 Grobogan, Kusnandar mengatakan kegiatan diklat calon anggota PMR ini dilakukan dalam ruangan dan luar ruangan.

Kegiatan dalam ruangan (kelas) berupa tujuh materi PMR . Adapun di luar ruangan (lapangan) praktek lapangan seperti memberikan pertolongan darurat terhadap korban kecelakaan maupun musibah bencana alam. Antaralain dilatih cara memakai perban kepada korban yang terluka dan menandu korban yang tak bisa berjalan. 

Peringati Hari Kartini, Karyawan PMI Grobogan Kenakan Pakaian Adat Jawa


Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan memperingati hari Kartini dengan memakai pakaian adat Jawa, Jum'at (21/4). Seluruh Staf Markas dan Staf UTD PMI Grobogan memakai pakaian ala Kartini dan Kartono saat melayani para pendonor yang hadir.

Selain itu, juga dilakukan acara makan bersama dan potong tumpeng yang dilakukan oleh Kepala UTD PMI Grobogan, Dokter Widi.

Widi mengungkapkan bahwa acara peringatan hari Kartini seperti ini merupakan agenda rutin UTD PMIGrobogan. "Selain berpakaian Kartono dan Kartini, kami juga melakukan syukuran sebagai bentuk kepedulian terhadap kaum perempuan. Sebab Kartini memperjuangkan kesetaraan Gender," ucap Widi.

Menurutnya, semangat seorang Kartini harus digelorakan oleh setiap perempuan khususnya di PMI Grobogan, katena sebagian besar SDM PMI Grobogan adalah wanita.

"Hakekat Kartini sebenarnya cara perjuangan beliau memerjuangkan kaum perempuan, bukan hanya cara berpakaiannya," ujarnya

PMI GROBOGAN GEMBLENG SATGANA




PMI GROBOGAN GEMBLENG SATGANA

              Bencana alam sering terjadi dimana saja dan kapan saja bisa terjadi. Oleh karena itu diperlukan suatu Tim Satuan Penanganan Bencana (SATGANA) PMI yang merupakan wadah pelayanan tanggap darurat bencana PMI. Tim Satgana PMI Kabupaten Grobogan merupakan Tim Satgana Ad HOC sebagai pendukung penanganan bencana yang dilaksanakan oleh PMI oleh Karena itu pelatihan manajemen Tanggap darurat bencana sangat dibutuhkan  dalam mencetak tim yang handal di lapangan.
          Untuk mengoptimalkan terhadap penanggan bencana dan dalam memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana maka PMI Kabupaten Grobogan mengadakan Pelatihan Satgana Utama pada tanggal 25-26 April lalu yang bertempat di Markas PMI Kabupaten Grobogan dengan jumlah peserta 30 orang.
    Tujuan dari pelatihan ini adalah membentuk karakter anggota yang tanggap,sigap,terampil dan profesional dalam tanggap bencana untuk melaksanakan darurat bencana secaar cepat, tepat dan terkoordinasi sesuai dengan kebijakan PMI, Memiliki anggota Satgana Ad Hoc yang dapat dimobilisasi saat tanggap darurat bencana.
Materi Pelatihan  Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, Hukun Perikemanuisan, Kesemataan, Kedisipilan, survival, Kode Perilaku, Akses yang lebih aman,Evaluasi Traning, Posko Tanggap Darurat Bencana, Relief Distribusi,Manejemen Transportasi dan Simulasi Operasi Tanggap Darurat Bencana.
            Dalam Sambutannya Staf PB,Yansoskemas dan Pelayanan Gesit Kristyawan dalam amanatnya agar para peserta dapat meningkatkan pengetahuan,sikap dan keterampilan  dalam manajemen darurat bencana yang sewaktu-waktu yang bisa terjadi.
            Adapun yang diharapkan dari pelatihan ini adalah PMI kabupaten Grobogan memilki Tim Satgana Utama Add Hoc dengan ketrampilan manajemen pelayanan dan dimobilisasi untuk tanggap darurat bencana, pelayanan tanggap darurat bencana PMI dapat berjalan secara cepat,tepat dan terkoordinasi dan peserta memilki sikap disiplin,tegas,tanggap dan trampil dalam hal  pemahaman tetang tujuh prinsip gerakan palang merah, memahami visi dan misi , mampu memahami dan menerapkan code of conduct serta safer access (keselamatan/keamanan)

Perkuat Kualitas Personel, PMI Adakan Diklatsar Relawan


Perkuat Kualitas Personel, PMI Adakan Diklatsar Relawan


PMI sebagai Organisasi sosial kemasyarakatan yang sesuai Tugas Pokok dan fungsi atau mandat utamanya adalah Penanggulangan Bencana Alam, kini mulai merambah kepada Pelayanan sosial kemasyarakatan lainnya dan bersinergi dengan institusi terkait untuk membantu tugas pemerintah untuk menangani masalah sosial, kemasyarakatan dan Kemanusiaan.

Untuk menunjang berbagai aktifitas tersebut, sangat diperlukan Sumber Daya Manusia yang handal, berkualitas dan mumpuni serta siap setiap saat apabila terjadi keadaan atau situasi darurat.

Kepala Markas PMI Grobogan Djasman S.Pd mengatakan, salah satu upaya untuk mewujudkan dan mencetak sumber daya manusia yang handal dan berkualitas adalah Recruitment anggota KSR/Relawan baru yang disertai dengan pendidikan atau pelatihan dasar serta peningkatan kualitas personel. “Kebutuhan SDM khususnya Relawan atau Korps Sukarela (KSR) sangat mutlak diperlukan oleh PMI, mengingat Relawan adalah ujung tombak pelayanan di tengah masyarakat “ ujarnya disela sela pelatihan dan pendidikan dasar KSR baru PMI kabupaten Grobogan kemarin. Lebih jauh dia menjelaskan, pelatihan dan pendidikan dasar bagi Relawan / KSR wajib dilaksanakan bagi anggota baru yang telah lolos pada proses recruitment. Diklatsar Relawan / KSR tahun ini diikuti oleh 35 peserta dan dilaksanakan selama tiga Hari bertempat di Markas PMI kabupaten Grobogan

Ketua PMI Kabupaten Grobogan H.Sugianto SH.MM mengemukakan, Relawan atau KSR PMI saat ini dituntut untuk lebih peka dan mempunyai kemampuan spesifik terutama saat masa tanggap darurat bencana maupun pelayanan kemasyarakatan lainnya. “saat ini kita masuk diera PMI kekinian atau PMI yang dituntut lebih professional, cepat, tepat, tanggap sehingga lebih dicintai msyarakat “ ujarnya.

Peran atau fungsi lain PMI ditengah masyarakat saat ini berusaha untuk dioptimalkan atau beragam jenisnya. Untuk itu sangat diperlukan Sukarelawan yang handal, professional dan mempuni di bidangnya.

Dalam Pendidikan dan Pelatihan Dasar Relawan tersebut diberikan beberapa materi dasar berupa teori dan praktek meliputi Kepalangmerahan, Kepemimpinan, Restori Family Link, Perawatan Keluarga, Kesehatan Remaja, Manajement Bencana, Asesment, Shelter, Dapur Umum, Logistik, Pertolongan Pertama dan Water and Sanitation (Marten KL)

Jumat, 03 November 2017

WARGA SEKOLAH NIKMATI SARANA CUCI TANGAN


Sebanyak 400 warga Sekolah SD Negeri Kandangan 2 dan 3 Desa Kandangan Kecamatan Purwodai Kabupaten Grobogan di dusun wringin, kini sudah dapat menikmati akses cuci tangan dengan air bersih langsung . Langkah tersebut merupakan pencapaian dari program Water Sanitation And Higyene (WASH) PMI Kabupaten Grobogan yang merupakan donasi dari Korean Red Cross.
Kordinator Lapangan Program WASH PMI Kabupaten Grobogan Marten Krisando mengatakan, pencapaian tersebut merupakan komitmen dan kerja keras seluruh team, relawan desa dan warga sekolah baik kepala Sekolah,Guru dan Komite Sekolah yang kian sadar tentang arti hidup bersih dan sehat. “kini masyarakat bisa langsung menikmati air fasilitas cuci tangan di setiap depan kelas“ ujarnya.
Pengurus PMI Jawa Tengah Drs. Gunawan Permadi.MM saat meninjau hasil fisik pelaksanaan program mengapresiasi pencapaian yang telah diraih dan berharap warga sekolah mampu menjaga, merawat dan mengamalkan ilmu yang didapatkan dari proses edukasi tersebut. “ini merupakan langkah awal yang diharapkan dapat terus berkembang kedepan menjadi lebih baik ditengah masyarakat  menuju generasi yang sehat dan menerapkan perilaku hidup bersih “ ujarnya.
Selain disekolahan SD Negeri Kandangan 2 dan 3, Program WASH PMI Grobogan berjalan di Desa Kandangan Kecamatan Purwodadi yang pada tahun Pertama ini difokuskan kepada pembangunan Fasilitas Air bersih serta pelatihan relawan desa dan promosi kesehatan yang menyasar berbagai lapisan masyarakat seperti PKK, kelompok pengajian, anak sekolah dan remaja Karang Taruna.