Dari jumlah tersebut,
total sebanyak 13 kecamatan dan 30 desa terdampak kekeringan di Grobogan, telah
menerima bantuan air bersih.
Kepala Markas PMI
Grobogan Djasman mengatakan kemarau melanda wilayah Kabupaten Grobogan, banyak
warga kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur yang dimiliki telah kering
dampak kekeringan.
Kondisi tersebut
memaksa warga mencari sumber air dengan berbagai cara.
Diantaranya dengan
membuat belik (lubang di sungai) atau mencari sumber air yang jauh dari tempat
tinggalnya.
"Hal ini membuat
PMI Kabupaten Grobogan bergegas untuk melakukan droping air bersih ke wilayah terdampak
kekeringan," katanya.
Dengan
mengopasionalkan satu unit kendaraan truk tangki berkapasitas 5.000 liter, PMI
Grobogan mengerahkan 3 orang petugas setiap harinya yang terdiri dari staf dan
relawan.
"Ada 120 orang
terdiri dari relawan dan staf yang dikerahkan dan bertugas secara
bergantian," ucap dia.
lebih lanjut
disampaikan, pihaknya sebelumnya telah menugaskan staf untuk melihat secara
langsung di lapangan bagaimana kondisi saat ini.
Djasman meminta Kasi
Pelayanan dan Staf PB untuk mengecek langsung ke lapangan dampak dari
kekeringan ini.
Hasilnya sudah banyak
sekali warga yang diwilayahnya kesulitan air bersih.
"Mulai hari
Senin, 24 Juli 2023 PMI Kabupaten Grobogan langsung melakukan droping air
bersih," tambahnya.
Kasi Pelayanan dan
Kemitraan PMI Kabupaten Grobogan Gesit Kristyawan menilai jumlah armada yang
dimiliki PMI saat ini tidak cukup untuk menanggulangi bencana ini jika
dibandingkan dengan luasnya wilayah yang terdampak kekeringan.
Mengingat hanya ada
satu unit truk tangki yang dimiliki PMI Kabupaten Grobogan.
"Semoga kami
mendapatkan bantuan armada tambahan dari PMI Provinsi Jawa Tengah atau PMI
Pusat supaya dapat menjangkau warga dan terlayani kebutuhan air
bersihnya," katanya.
Ia berterima kasih
kepada beberapa pihak yang telah membantu.
Antara lain dari RS
Permata Bunda, RM Noroyono Pak Djamin, Nabila Skin Care, Kedai Cangkir, Yasmine
Beauty, Nasi Kulit Bos, Alumni SMP N 1 Pwd Th. 68, SMA N 1 Pwd 71 dan BRI
Purwodadi.
"Saya juga ingin
mengajak lembaga/ organisasi/ perusahaan dan lainnya untuk membantu para warga
yang mengalami kesulitan air bersih secara bergotong royong," tandasnya.
***Selain itu, PMI juga mengajak lembaga, organisasi, perusahaan dan lain-lain
untuk saling bersinergi mengatasi kekeringan di Kabupaten Grobogan
0 comments:
Posting Komentar