This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

iklan

iklan

Jumat, 26 Oktober 2012

PEMETAAN BAHAYA, KERENTANAN, RISIKO DAN KAPASITAS DAN PERENCANAAN TINDAKAN DI DESA TEGOWANU WETAN KECAMATAN TEGOWANU PMI KABUPATEN GROBOGAN

TIM TRACK SEDANG MENCARI INFORMASI KEPADA PERANGKAT DESA TENTANG BATAS DESA
TIM SIBAT MEMINDAH DATA DARI LAPTOP,KEMUDIAN DI BUAT PETA OVERLAY


KORLAB PROGARAM HARI WIBOWO MENJELASKAN MANFAAT DAN TUJUAN PEMETAAN BKRK KEPADA KEPALA DESA,KADUS,RW DAN RT DESA TEGOWANU WETAN
PEMBUATAN TOOL2 VCA DAN PRA
MENCARI DATA VCA DAN PRA

Risk Mapping at Desa Tegowanu Wetan

 

Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu merupakan salah satu daerah rentan dengan bencana di Kabupaten Grobogan, baik bencana banjir saat musim penghujan, kebakaran, angin dan Kecelakaan lalu lintas, Desa Tegowanu Wetan memiliki luas wilayah 366,61 Ha, dengan jumlah 1705 KK, jumlah penduduk 6.520  jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki – laki 2.718 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan 3.802 jiwa. Beberapa wilayah di Desa Tegowanu Wetan merupakan wilayah dataran rendah, terutama disekitar aliran sungai jragung, sehingga pada saat musim penghujan, dan sungai tidak muat menampung jumlah air, maka bisa mengakibatkan banjir, di sekitar lokasi Tegowanu Wetan. bahkan salah satu sekolah yaitu SMP Negeri 1 Tegowanu Wetan, yang juga merupakan menjadi sekolah program SSB merupakan sekolah yang beralokasi di wilayah Desa Tegowanu Wetan, yang siswanya kebanyakan berasal dari daerah sekitar Tegowanu, yang hampir setiap tahunnya, wilayah Tegowanu mengalami bencana banjir.
Melalui pengembangan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan (PSK) dalam manajemen bencana dan tanggap darurat  bencana, masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana dapat berperan  langsung sebagai penolong  terdekat dan tercepat bagi keluarga  maupun warga masyarakat lainnya di lokasi tersebut.
Warga dapat melakukan perencanaan serta kegiatan aksi sesuai  dengan kondisi masyarakat  melalui proses pembelajaran masyarakat dengan mengembangkan kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaan mereka sendiri. Untuk memberikan pemahaman tentang kerentanan dan kapasitas yang ada dimasyarakat serta memberikan penyadaran kepada masyarakat terhadap bahaya/risiko dan kerentanan wilayah tempat tinggalnya, sebagai dasar untuk merencanakan upaya pengurangan risiko serta memobilisasi langkah-langkah kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana, PMI Kabupaten Grobogan dengan dukungan German Red Cross, akan melakukan pemetaan bahaya, kerentanan,risiko serta perencanaan tindakan di Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.



 TUJUAN
A.  UMUM
Mendapatkan informasi dan peta bahaya, kerentanan, risiko dan kapasitas Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.
B.  KHUSUS
1.    Mengetahui situasi dan kondisi riil masyarakat Desa Tegowanu Wetan.
2.    Mengidentifikasikan kapasitas masyarakat dan sumber daya serta karakteristik geografis dan demografis masyarakat berdasarkan tingkat bahaya, kerentanan dan risikonya.  



 WAKTU & TEMPAT
Hari, Tanggal     : Senin – Kamis, 15 – 18 Oktober 2012
                         Minggu – Rabu, 21 – 24 Oktober 2012
Waktu               : Pukul 08.00 – selesai
Tempat             : Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu

TIM 
1.      1 orang Staf bidang PB PMI Kabuapten Grobogan
2.      1 orang Staf bidang BPBD Kabupaten Grobogan
3.      6 orang Relawan PMI Kabupaten Grobogan
4.      2 orang Anggota SIBAT Desa Cingkrong
5.    10 orang Anggota Sibat Desa Tegowanu Wetan 



Risk mapping (pemetaan resiko) adalah salah satu kegiatan yang ada di dalam program Sekolah Siaga Bencana (SSB) kerjasama PMI-GRC yang dilaksanakan oleh PMI Kabupaten Grobogan di Kecamatan Tegowanu Desa Tegowanu Wetan
Risk mapping ini bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi riil masyarakat, mengidentifikasi kapasitas masyarakat dan sumber daya serta karakteristik geografis dan demografis masyarakat berdasarkan tingkat bahaya, kerentanan dan resikonya.
Dari kegiatan ini diharapkan data, informasi dan peta BKRK yang didapat PMI dapat menjadi dasar dalam menyusun, merancang dan melaksanakan kegiatan dalam pengurangan risiko bencana di desa tersebut.
Personil yang melaksanakan kegiatan ini adalah tim SIBAT desa masing-masing dan didampingi oleh relawan PMI Kab Grobogan. Tapi sayang, dari jumlah SIBAT yang dimiliki oleh tiap desa hanya sekitar 20 Personil yang dapat mengikuti kegiatan ini, dikarenakan mereka punya kesibukan masing-masing, seperti kuliah/sekolah dan bekerja. Namun hal tersebut tidak menjadi hambatan yang signifikan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Hambatan yang sering dialami oleh tim adalah melakukan kegiatan marking (pendataan), karena kebanyakan warga merasa takut dan was-was jika dimintai keterangan, padahal dari desa sudah mengetahui dan memberikan informasi bahwa akan diadakan kegiatan pemetaan resiko di desanya, tapi kadang info tersebut tidak sampai ke masyarakat.


Dari kegiatan ini, tim SIBAT maupun relawan PMI memiliki banyak pengalaman. Kebanyakan dari mereka menyukai kegiatan tracking (membuat arah/jalur yang ada di desa) "Ujar Nurshalim juga anggota , SIBAT Tegowanu Wetan,". Dari kegiatan ini banyak sekali hal yang menantang dan lucu, salah satunya : dalam melakukan tracking, relawan PMI dan tim SIBAT sampai masuk sungai dan badannya penuh dengan lumpur.

KORBAN BERJATUHAN









Tim Medis PMI Kabupaten Grobogan Beraksi Korban Berjatuhan

Pada hari Sabtu tanggal 27 Oktober  2012 pada pukul 08.00 WIB bertempat di Alun - alun Purwodadi berlangsung acara memperingati Hari Sumpah Pemuda Ikatan Pelajar NU ( IPNU ) Kabupaten Grobogan yang mengerahkan 1000 pelajar. Acara tersebut berlangsung sangat meriah dan menarik dengan berbagai macam penampilan Grub Marciband .Puncak dari acara tersebut adalah Upacara yang di adakan di Alun - alun Purwodadi,Banyaknya Pelajar yang kurang makan pagi dan cuaca kota Purwodadi yang sangat Panas mengakibatkan Para peserta upacara berjatuhan.Guna memberikan Pelayanan Medis pada saat kegiatan berlangsung,PMI Kabupaten Grobogan menurunkan Tim Ambulance. PMI Kabupaten Grobogan yang terdiri dari Staf Markas dan Relawan untuk mengantisipasi jatuhnya korban pada saat kegiatan berlangsung.Pada kegiatan tersebut  terdapat 60 korban jiwa yang rata-rata anak-anak perempuan

Minggu, 17 Juni 2012

MASKOT TIM JUMTEK PMI KABUPATEN GROBOGAN

KEBUMEN 5 / 10 JULI 2012


Kamis, 03 Mei 2012

PETA BAHAYA, KERENTANAN, RISIKO DAN KAPASITAS (BKRK). DESA CINGKRONG, GROBOGAN



 
Desa Cingkrong Kecamatan Purwodadi merupakan daerah rawan bencana, dengan luas wilayah 600 Ha, jumlah penduduk 7.218  jiwa, terdiri 2.190 KK. Desa Cingkrong merupakan wilayah dataran rendah yang ketinggian tanah dari permukaan laut setinggi 22M, sehingga sering terjadi bencana banjir di wilayah tersebut, bila musim penghujan tiba maka di Desa cingkrong sering mengalami banjir, hal ini terjadi dalam setiap tahunnya. Hampir seluruh Dusun di Desa Cingkrong terkena bencana banjir.


 
Untuk itu dalam upaya Kesiapsiagaan tersebut Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Desa Cingkrong bersama dengan Relawan PMI Kabupaten Grobogan melakukan Pemetaan Desa selama 9 hari dari mulai tanggal 20 s/d 28 Maret 2012.


Bapak Djasman selaku Sekretaris Pengurus PMI Kabupaten Grobogan mengungkapkan behwa Kegiatan ini bertujuan untuk Mendapatkan informasi dan peta bahaya, kerentanan, risiko dan kapasitas di Desa Cingkrong.

Kegiatan ini disambut baik oleh Ibu Jasmi (Kepala Desa Cingkrong), karena dapat membantu  mengetahui situasi dan kondisi riil masyarakat, dan juga mengidentifikasikan kapasitas masyarakat dan sumber daya serta karakteristik geografis dan demografis masyarakat berdasarkan tingkat bahaya, kerentanan, risiko dan Kapasitas di Desa Cingkrong, imbuhnya dalam memberikan sambutan.

Pemetaan Desa ini merupakan rangkaian program Sekolah Siaga Bencana yang berintegrasi dengan Desa setempat, kerjasama antara Palang Merah Indonesia dengan Palang Merah Jerman.



Marking rumah penduduk untuk mengetahui letak geografis, ketinggian tanah dari laut
dan jumlah penduduk



 Tim Sibat membuat Peta BKRK Desa Cingkrong

 Tim Sibat membuat batas luar Desa Cingkrong menyusuri sungai dengan perahu


Tim Sibat membuat Batas Dusun Desa Cingkrong

Dengan adanya Peta Desa BKRK di Desa Cingkrong, sehingga Desa mempunyai Data, informasi dan peta BKRK yang dapat menjadi dasar dalam menyusun, merancang dan melaksanakan kegiatan dalam upaya pengurangan resiko bencana di Desa Cingkrong.(dok. HW)

UNIT PMR SD NEGERI 3 CINGKRONG PMI KABUPATEN GROBOGAN


“Yang bersih ya dik...... agar tidak ada kumannya”

Ungkapan diatas merupakan ucapan  dari anggota PMR SD Negeri 3 Cingkrong, kepada siswa kelas 1 SD tersebut, saat melakukan aksi sosialisasi dan Kampanye Cuci Tangan di sekolahnya pada tanggal 25 Februari 2012 di halaman sekolah.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, Guru, Karyawan dan Siswa SD Negeri 3 Cingkrong, dibantu oleh Tim SIBAT Cingkrong sebanyak 10 orang, Relawan PMI Kabupaten Grobogan 5 orang dan Anggota PMR sekolah tersebut 30 orang, yang berperan sebagai pemandu atau fasilitator dalam kegiatan tersebut.
SD Negeri 3 Cingkrong merupakan salah satu sekolah program Sekolah Siaga Bencana di PMI Kabupaten Grobogan, yang merupakan program kerjasama antara Palang Merah Indonesia dengan Palang Merah Jerman.
Menurut Dra. Dwi Sulistyowati, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 3 Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, mengungkapkan bahwa dengan diadakan kegiatan ini siswa sangat senang, karena siswa secara langsung melakukan praktek cuci tangan dengan dipandu oleh kakak kelasnya, sehingga nantinya seluruh siswa mampu mejaga kebersihan dan kesehatan baik untuk diri, keluarga dan lingkungannya dalam kehidupan sehari – hari, salah satu caranya adalah dengan cuci tangan baik sebelum dan sesudah makan ataupun aktifitas yang lain.
Kegiatan cuci tangan ini didasari untuk penguatan kesadaran dan pengetahuan warga sekolah mengenai pola hidup sehat, khususnya bagi siswa agar selalu menjaga kebersihan, yang dimulai dari dirinya sendiri.
Intan siswa kelas VI, salah satu anggota PMR  mengungkapkan kegiatan semacam ini akan terus disosialisasikan, ke teman – teman yang lain, baik teman satu sekolah maupun teman sekolah lain, teman di lingkungan tempat tinggal dan di keluarga sendiri.
Karena dengan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, maka dapat membantu mencegah dari bahaya penyakit, karena tangan menjadi bersih sebelum menyentuh makanan, imbuhnya saat istirahat setelah memandu temannya melakukan cuci tangan.(dok.HW)



Jumat, 09 Maret 2012