iklan

iklan

Jumat, 26 Oktober 2012

PEMETAAN BAHAYA, KERENTANAN, RISIKO DAN KAPASITAS DAN PERENCANAAN TINDAKAN DI DESA TEGOWANU WETAN KECAMATAN TEGOWANU PMI KABUPATEN GROBOGAN

TIM TRACK SEDANG MENCARI INFORMASI KEPADA PERANGKAT DESA TENTANG BATAS DESA
TIM SIBAT MEMINDAH DATA DARI LAPTOP,KEMUDIAN DI BUAT PETA OVERLAY


KORLAB PROGARAM HARI WIBOWO MENJELASKAN MANFAAT DAN TUJUAN PEMETAAN BKRK KEPADA KEPALA DESA,KADUS,RW DAN RT DESA TEGOWANU WETAN
PEMBUATAN TOOL2 VCA DAN PRA
MENCARI DATA VCA DAN PRA

Risk Mapping at Desa Tegowanu Wetan

 

Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu merupakan salah satu daerah rentan dengan bencana di Kabupaten Grobogan, baik bencana banjir saat musim penghujan, kebakaran, angin dan Kecelakaan lalu lintas, Desa Tegowanu Wetan memiliki luas wilayah 366,61 Ha, dengan jumlah 1705 KK, jumlah penduduk 6.520  jiwa, dengan rincian jumlah penduduk laki – laki 2.718 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan 3.802 jiwa. Beberapa wilayah di Desa Tegowanu Wetan merupakan wilayah dataran rendah, terutama disekitar aliran sungai jragung, sehingga pada saat musim penghujan, dan sungai tidak muat menampung jumlah air, maka bisa mengakibatkan banjir, di sekitar lokasi Tegowanu Wetan. bahkan salah satu sekolah yaitu SMP Negeri 1 Tegowanu Wetan, yang juga merupakan menjadi sekolah program SSB merupakan sekolah yang beralokasi di wilayah Desa Tegowanu Wetan, yang siswanya kebanyakan berasal dari daerah sekitar Tegowanu, yang hampir setiap tahunnya, wilayah Tegowanu mengalami bencana banjir.
Melalui pengembangan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan (PSK) dalam manajemen bencana dan tanggap darurat  bencana, masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana dapat berperan  langsung sebagai penolong  terdekat dan tercepat bagi keluarga  maupun warga masyarakat lainnya di lokasi tersebut.
Warga dapat melakukan perencanaan serta kegiatan aksi sesuai  dengan kondisi masyarakat  melalui proses pembelajaran masyarakat dengan mengembangkan kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaan mereka sendiri. Untuk memberikan pemahaman tentang kerentanan dan kapasitas yang ada dimasyarakat serta memberikan penyadaran kepada masyarakat terhadap bahaya/risiko dan kerentanan wilayah tempat tinggalnya, sebagai dasar untuk merencanakan upaya pengurangan risiko serta memobilisasi langkah-langkah kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana, PMI Kabupaten Grobogan dengan dukungan German Red Cross, akan melakukan pemetaan bahaya, kerentanan,risiko serta perencanaan tindakan di Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.



 TUJUAN
A.  UMUM
Mendapatkan informasi dan peta bahaya, kerentanan, risiko dan kapasitas Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.
B.  KHUSUS
1.    Mengetahui situasi dan kondisi riil masyarakat Desa Tegowanu Wetan.
2.    Mengidentifikasikan kapasitas masyarakat dan sumber daya serta karakteristik geografis dan demografis masyarakat berdasarkan tingkat bahaya, kerentanan dan risikonya.  



 WAKTU & TEMPAT
Hari, Tanggal     : Senin – Kamis, 15 – 18 Oktober 2012
                         Minggu – Rabu, 21 – 24 Oktober 2012
Waktu               : Pukul 08.00 – selesai
Tempat             : Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu

TIM 
1.      1 orang Staf bidang PB PMI Kabuapten Grobogan
2.      1 orang Staf bidang BPBD Kabupaten Grobogan
3.      6 orang Relawan PMI Kabupaten Grobogan
4.      2 orang Anggota SIBAT Desa Cingkrong
5.    10 orang Anggota Sibat Desa Tegowanu Wetan 



Risk mapping (pemetaan resiko) adalah salah satu kegiatan yang ada di dalam program Sekolah Siaga Bencana (SSB) kerjasama PMI-GRC yang dilaksanakan oleh PMI Kabupaten Grobogan di Kecamatan Tegowanu Desa Tegowanu Wetan
Risk mapping ini bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi riil masyarakat, mengidentifikasi kapasitas masyarakat dan sumber daya serta karakteristik geografis dan demografis masyarakat berdasarkan tingkat bahaya, kerentanan dan resikonya.
Dari kegiatan ini diharapkan data, informasi dan peta BKRK yang didapat PMI dapat menjadi dasar dalam menyusun, merancang dan melaksanakan kegiatan dalam pengurangan risiko bencana di desa tersebut.
Personil yang melaksanakan kegiatan ini adalah tim SIBAT desa masing-masing dan didampingi oleh relawan PMI Kab Grobogan. Tapi sayang, dari jumlah SIBAT yang dimiliki oleh tiap desa hanya sekitar 20 Personil yang dapat mengikuti kegiatan ini, dikarenakan mereka punya kesibukan masing-masing, seperti kuliah/sekolah dan bekerja. Namun hal tersebut tidak menjadi hambatan yang signifikan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Hambatan yang sering dialami oleh tim adalah melakukan kegiatan marking (pendataan), karena kebanyakan warga merasa takut dan was-was jika dimintai keterangan, padahal dari desa sudah mengetahui dan memberikan informasi bahwa akan diadakan kegiatan pemetaan resiko di desanya, tapi kadang info tersebut tidak sampai ke masyarakat.


Dari kegiatan ini, tim SIBAT maupun relawan PMI memiliki banyak pengalaman. Kebanyakan dari mereka menyukai kegiatan tracking (membuat arah/jalur yang ada di desa) "Ujar Nurshalim juga anggota , SIBAT Tegowanu Wetan,". Dari kegiatan ini banyak sekali hal yang menantang dan lucu, salah satunya : dalam melakukan tracking, relawan PMI dan tim SIBAT sampai masuk sungai dan badannya penuh dengan lumpur.

0 comments:

Posting Komentar