TIM TRACK SEDANG MENCARI INFORMASI KEPADA PERANGKAT DESA TENTANG BATAS DESA
TIM SIBAT MEMINDAH DATA DARI LAPTOP,KEMUDIAN DI BUAT PETA OVERLAY
KORLAB PROGARAM HARI WIBOWO MENJELASKAN MANFAAT DAN TUJUAN PEMETAAN BKRK KEPADA KEPALA DESA,KADUS,RW DAN RT DESA TEGOWANU WETAN
PEMBUATAN TOOL2 VCA DAN PRA
MENCARI DATA VCA DAN PRA
Risk Mapping at Desa Tegowanu Wetan
Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu merupakan salah satu daerah rentan dengan bencana di Kabupaten Grobogan, baik bencana banjir saat musim penghujan, kebakaran,
angin dan Kecelakaan lalu lintas, Desa Tegowanu Wetan memiliki luas
wilayah 366,61 Ha, dengan jumlah 1705 KK, jumlah penduduk 6.520 jiwa, dengan
rincian jumlah penduduk laki – laki 2.718 jiwa, dan jumlah penduduk perempuan
3.802 jiwa. Beberapa wilayah di Desa Tegowanu Wetan merupakan wilayah dataran rendah, terutama disekitar aliran sungai jragung, sehingga
pada saat musim penghujan, dan sungai tidak muat menampung jumlah air, maka
bisa mengakibatkan banjir, di sekitar lokasi Tegowanu Wetan. bahkan salah satu
sekolah yaitu SMP Negeri 1 Tegowanu Wetan, yang juga merupakan menjadi sekolah program
SSB merupakan sekolah yang beralokasi di wilayah Desa Tegowanu Wetan, yang
siswanya kebanyakan berasal dari daerah sekitar Tegowanu, yang hampir setiap
tahunnya, wilayah Tegowanu mengalami bencana banjir.
Melalui pengembangan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan
(PSK) dalam manajemen bencana dan tanggap darurat bencana, masyarakat yang tinggal di wilayah
rawan bencana dapat berperan langsung
sebagai penolong terdekat dan tercepat
bagi keluarga maupun warga masyarakat
lainnya di lokasi tersebut.
Warga dapat melakukan perencanaan serta kegiatan aksi
sesuai dengan kondisi masyarakat melalui proses pembelajaran masyarakat dengan
mengembangkan kemampuan masyarakat dalam menganalisa keadaan mereka sendiri. Untuk
memberikan pemahaman tentang kerentanan dan kapasitas yang ada dimasyarakat
serta memberikan penyadaran kepada masyarakat terhadap bahaya/risiko dan
kerentanan wilayah tempat tinggalnya, sebagai dasar untuk merencanakan upaya
pengurangan risiko serta memobilisasi langkah-langkah kesiapsiagaan dan tanggap
darurat bencana, PMI Kabupaten Grobogan dengan
dukungan German Red Cross, akan melakukan pemetaan
bahaya, kerentanan,risiko serta perencanaan tindakan di Desa Tegowanu Wetan
Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.
TUJUAN
A.
UMUM
Mendapatkan informasi dan peta bahaya, kerentanan, risiko dan kapasitas
Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan.
B.
KHUSUS
1.
Mengetahui situasi dan kondisi riil masyarakat Desa
Tegowanu Wetan.
2.
Mengidentifikasikan kapasitas masyarakat dan sumber daya
serta karakteristik geografis dan demografis masyarakat berdasarkan tingkat
bahaya, kerentanan dan risikonya.
WAKTU & TEMPAT
Hari, Tanggal
: Senin – Kamis, 15 – 18 Oktober 2012
Minggu – Rabu, 21 – 24 Oktober 2012
Waktu :
Pukul
08.00
– selesai
Tempat :
Desa Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu
TIM
1.
1 orang Staf bidang PB PMI Kabuapten Grobogan
2.
1 orang Staf
bidang BPBD Kabupaten Grobogan
3.
6 orang Relawan PMI Kabupaten Grobogan
4.
2 orang Anggota
SIBAT Desa Cingkrong
5.
10 orang Anggota Sibat Desa Tegowanu Wetan
Risk mapping (pemetaan resiko) adalah salah satu kegiatan yang ada di
dalam program Sekolah Siaga Bencana (SSB) kerjasama PMI-GRC yang
dilaksanakan oleh PMI Kabupaten Grobogan di Kecamatan Tegowanu Desa Tegowanu Wetan
Risk mapping ini bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi riil
masyarakat, mengidentifikasi kapasitas masyarakat dan sumber daya serta
karakteristik geografis dan demografis masyarakat berdasarkan tingkat
bahaya, kerentanan dan resikonya.
Dari kegiatan ini diharapkan data, informasi dan peta BKRK yang didapat
PMI dapat menjadi dasar dalam menyusun, merancang dan melaksanakan
kegiatan dalam pengurangan risiko bencana di desa tersebut.
Personil yang melaksanakan kegiatan ini adalah tim SIBAT desa
masing-masing dan didampingi oleh relawan PMI Kab Grobogan. Tapi sayang,
dari jumlah SIBAT yang dimiliki oleh tiap desa hanya sekitar 20 Personil yang dapat mengikuti kegiatan ini, dikarenakan mereka punya kesibukan
masing-masing, seperti kuliah/sekolah dan bekerja. Namun hal tersebut
tidak menjadi hambatan yang signifikan dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Hambatan yang sering dialami oleh tim adalah melakukan kegiatan marking
(pendataan), karena kebanyakan warga merasa takut dan was-was jika
dimintai keterangan, padahal dari desa sudah mengetahui dan memberikan
informasi bahwa akan diadakan kegiatan pemetaan resiko di desanya, tapi
kadang info tersebut tidak sampai ke masyarakat.
Dari kegiatan ini, tim SIBAT maupun relawan PMI memiliki banyak
pengalaman. Kebanyakan dari mereka menyukai kegiatan tracking (membuat
arah/jalur yang ada di desa) "Ujar Nurshalim juga anggota , SIBAT Tegowanu Wetan,". Dari kegiatan ini banyak sekali hal yang menantang dan
lucu, salah satunya : dalam melakukan tracking, relawan PMI dan tim
SIBAT sampai masuk sungai dan badannya penuh dengan lumpur.
0 comments:
Posting Komentar