This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

iklan

iklan

Minggu, 17 Juni 2012

MASKOT TIM JUMTEK PMI KABUPATEN GROBOGAN

KEBUMEN 5 / 10 JULI 2012


Kamis, 03 Mei 2012

PETA BAHAYA, KERENTANAN, RISIKO DAN KAPASITAS (BKRK). DESA CINGKRONG, GROBOGAN



 
Desa Cingkrong Kecamatan Purwodadi merupakan daerah rawan bencana, dengan luas wilayah 600 Ha, jumlah penduduk 7.218  jiwa, terdiri 2.190 KK. Desa Cingkrong merupakan wilayah dataran rendah yang ketinggian tanah dari permukaan laut setinggi 22M, sehingga sering terjadi bencana banjir di wilayah tersebut, bila musim penghujan tiba maka di Desa cingkrong sering mengalami banjir, hal ini terjadi dalam setiap tahunnya. Hampir seluruh Dusun di Desa Cingkrong terkena bencana banjir.


 
Untuk itu dalam upaya Kesiapsiagaan tersebut Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Desa Cingkrong bersama dengan Relawan PMI Kabupaten Grobogan melakukan Pemetaan Desa selama 9 hari dari mulai tanggal 20 s/d 28 Maret 2012.


Bapak Djasman selaku Sekretaris Pengurus PMI Kabupaten Grobogan mengungkapkan behwa Kegiatan ini bertujuan untuk Mendapatkan informasi dan peta bahaya, kerentanan, risiko dan kapasitas di Desa Cingkrong.

Kegiatan ini disambut baik oleh Ibu Jasmi (Kepala Desa Cingkrong), karena dapat membantu  mengetahui situasi dan kondisi riil masyarakat, dan juga mengidentifikasikan kapasitas masyarakat dan sumber daya serta karakteristik geografis dan demografis masyarakat berdasarkan tingkat bahaya, kerentanan, risiko dan Kapasitas di Desa Cingkrong, imbuhnya dalam memberikan sambutan.

Pemetaan Desa ini merupakan rangkaian program Sekolah Siaga Bencana yang berintegrasi dengan Desa setempat, kerjasama antara Palang Merah Indonesia dengan Palang Merah Jerman.



Marking rumah penduduk untuk mengetahui letak geografis, ketinggian tanah dari laut
dan jumlah penduduk



 Tim Sibat membuat Peta BKRK Desa Cingkrong

 Tim Sibat membuat batas luar Desa Cingkrong menyusuri sungai dengan perahu


Tim Sibat membuat Batas Dusun Desa Cingkrong

Dengan adanya Peta Desa BKRK di Desa Cingkrong, sehingga Desa mempunyai Data, informasi dan peta BKRK yang dapat menjadi dasar dalam menyusun, merancang dan melaksanakan kegiatan dalam upaya pengurangan resiko bencana di Desa Cingkrong.(dok. HW)

UNIT PMR SD NEGERI 3 CINGKRONG PMI KABUPATEN GROBOGAN


“Yang bersih ya dik...... agar tidak ada kumannya”

Ungkapan diatas merupakan ucapan  dari anggota PMR SD Negeri 3 Cingkrong, kepada siswa kelas 1 SD tersebut, saat melakukan aksi sosialisasi dan Kampanye Cuci Tangan di sekolahnya pada tanggal 25 Februari 2012 di halaman sekolah.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa, Guru, Karyawan dan Siswa SD Negeri 3 Cingkrong, dibantu oleh Tim SIBAT Cingkrong sebanyak 10 orang, Relawan PMI Kabupaten Grobogan 5 orang dan Anggota PMR sekolah tersebut 30 orang, yang berperan sebagai pemandu atau fasilitator dalam kegiatan tersebut.
SD Negeri 3 Cingkrong merupakan salah satu sekolah program Sekolah Siaga Bencana di PMI Kabupaten Grobogan, yang merupakan program kerjasama antara Palang Merah Indonesia dengan Palang Merah Jerman.
Menurut Dra. Dwi Sulistyowati, M.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 3 Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, mengungkapkan bahwa dengan diadakan kegiatan ini siswa sangat senang, karena siswa secara langsung melakukan praktek cuci tangan dengan dipandu oleh kakak kelasnya, sehingga nantinya seluruh siswa mampu mejaga kebersihan dan kesehatan baik untuk diri, keluarga dan lingkungannya dalam kehidupan sehari – hari, salah satu caranya adalah dengan cuci tangan baik sebelum dan sesudah makan ataupun aktifitas yang lain.
Kegiatan cuci tangan ini didasari untuk penguatan kesadaran dan pengetahuan warga sekolah mengenai pola hidup sehat, khususnya bagi siswa agar selalu menjaga kebersihan, yang dimulai dari dirinya sendiri.
Intan siswa kelas VI, salah satu anggota PMR  mengungkapkan kegiatan semacam ini akan terus disosialisasikan, ke teman – teman yang lain, baik teman satu sekolah maupun teman sekolah lain, teman di lingkungan tempat tinggal dan di keluarga sendiri.
Karena dengan cuci tangan sebelum dan sesudah makan, maka dapat membantu mencegah dari bahaya penyakit, karena tangan menjadi bersih sebelum menyentuh makanan, imbuhnya saat istirahat setelah memandu temannya melakukan cuci tangan.(dok.HW)



Jumat, 09 Maret 2012


Senin, 20 Februari 2012

Indonesian Red Cross Museum

 Gedung DInas Dermawan Darah PMI Bandung, 1965 
 Gedung lama PMI Tjabang Djakarta, tahun 1960-an, cikal bakal PMI Provinsi DKI
 Sebuah Poliklinik sebelum kemerdekaan RI, sekitar tahun 1930-an, terletak di daerah Ujungberung, Bandung, Jawa Barat. Didirikan oleh Palang Merah Belanda Tjabang Indonesia
 Markas PMI Bandung, pengambilan foto sekitar awal tahun 70. Ditempati oleh PMI sekitar tahun 1952. Sampai sekarang masih dipertahankan walau ada penambahan gedung di bagian samping dan belakang.
 Penandatangan prasasti peresmian gedung Markas Besar PMI, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96, Jakarta, pada tahun 1985, oleh Presiden RI saat itu, H.M. Soeharto.
 Gedung Wisma PMI, gedung baru milik PMI, Jl. Wijaya, Jakarta Selatan. Digunakan pada tahun 2010 oleh IFRC Jakarta dan beberapa perwakilan Perhimpunan Nasional Palang Merah negara sahabat
 Markas Pusat PMI, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 96, Jakarta Selatan. Diresmikan tahun 1985 dan digunakan sampai saat ini
 Markas Besar PMI Jl. Abdoel Moeis, Jakarta. Ditempati dari akhir tahun 1960an sampai dengan pertengahan 1080an

 Pada 1950 bersamaan dengan kembalinya ibukota Republik Indonesia ke Jakarta, PMI juga pindah dengan menempati gedung di Jl. Sutomo No. 8, Jakarta hingga tahun 1959

Sabtu, 11 Februari 2012

PMI KABUPATEN GROBOGAN TURUN KEJALAN DENGAN MEMBAGIKAN PAMFLET DAN SOSIALISASI TENTANG TANGGAP FLU BURUNG





lklj
Bapak dan Ibu Wakil Bupati Grobogan ( H.Icek Baskoro ) beserta jajaranya yang sedang mendengarkan Anggota PMR yang sedang  bersosilisasi tentang tanggap Flu Burung di acara CarFree Day
Angota KSR dan PMR PMI Kabupaten Grobogan mengisi Kegiatan Car Free Day melaksanakan sosialisasi dan pembagian pamflet tanggap Flu Burung.
Sejak Pukul 06.00 ,kami menyerukan dan menghimbau masyarakat Kabpaten Grobogan yang sedang menikmati sepinya jalan R Suprapto Kususnya agar selalu siang mencegah dan meghadapi Bahaya Flu Burung.
kegiatan yang di ikui Oleh KSR dan PMR Markas PMI Kab.Grobogan .kegiatan sosialisasi ini diharapkan agar masyrakat berperan aktif dalam penanggulangan Flu Burung di Kabupaten Grobogan ( Komandan)







PMI hibur anak-anak pengungsi Merapi di Boyolali









Palang Merah Indonesia Kabupaten Grobogan  saat di tempat pengungsian Gunung Merapi tepatnya di tempat pengungsian yang  masih banyak yang mengalami trauma. Perlunya kebutuhan psikologi bagi anak, PMI menerjunkan Tim PSP(Psikososial Supporting Programe) di lokasi-lokasi pengungsian seperti balai desa Jemowo dan Sangup, kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali

Penanggulangan Bencana PMI Provinsi Jawa Tengah mengungkapkan bahwa dalam penanganan bencana Merapi saat ini, PMI selaian penanganan pengungsian, dapur umum, evakuasi dan medis, juga menyiapkan tim PSP dengan sasaran anak-anak. “Trauma yang dialami anak saat ini, harus diminimalisir dampaknya,”
Tim PSP PMI Boyolali mengajak anak-anak bermain, bernyanyi dengan atraktif dan menghibur  menggunakan bola dan balon dan permainan-permainan yang menarik,balab kararung. “Anak-anak tidak sekolah, mengingat kondisi Merapi yang tidak kondusif,” jelas Drs. Susanto Bambang Hartono, Koordinator Lapangan Tanggap Darurat Merapi PMI Kab. Boyolali.
Aktifitas serupa juga dilakukan PMI di pengungsian . “Hujan abu, suara sirine dan kepanikan warga berpengaruh pada kondisi anak-anak,” , lanjutnya, aktifitas ‘bergembira’ bersama anak-anak dikoordinir oleh tim PSP
Informasi pagi ini dari Posko PB PMI Jateng menyatakan seluruh penduduk Kecamatan Selo, Kabupaten Bayolali, Jawa Tengah, telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Hal ini terkait status waspada dalam radius 20 Km dari puncak Merapi



Tekan Resiko Bencana, PMI Latih Relawan dan Simulasi Tanggap Darurat Bencana
















GROBOGAN – Palang Merah Indonesia Kabupaten grobogan dalam rangka Upaya Pengurangan Resiko  bencana alam, untuk kesekian kalinya menyelenggarakan Pelatihan  Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (KBBM) bagi Masyarakat di daerah rawan bencana. Pesertanya adalah para relawan desa yang ditunjuk oleh pemerintah Desa yang terdiri dari bermacam unsur dalam masyarakat seperti karang taruna, PKK, Kelompok Tani, Tokoh masyaratakat, tokoh agama dan dari beberapa perangkat desa. Para Relawan yang terwadah dalam nama SIBAT, Siaga Bencana Berbasis masyarakat dilatih dan dibekali dengan beberapa materi dalam bidang Penanganan Bencana.

Pemetaan BKRK (Bahaya, Kerentanan, Resiko dan Kapasitas) para peserta (SIBAT) mendapatkan materi pemetaan Bahaya Kerentaanan Resiko Kapasitas (BKRK). Kemudian dilanjutkan dengan praktek lapangan yaitu pemetaaan desa dengan dukungan alat GPS (Global Posiitioning System) yang merupakan alat pembuat lintasan atau tracking maupun penanda lokasi (marking) yang berbasiskan satelit.
Dwi Priyono, salah satu fasilitator pemetaan mengatakan, peta BKRK adalah Peta dua atau tiga dimensi yang menunjukan situasi dan kondisi rill masyarakat dan kewilayahannya yang didalamnya memuat data/informasi tentang  jenis bahaya/ancaman, kerentanan, risiko  dan kapasitas masyarakat.”Para peserta melakukan observasi langung dengan masyarakat untuk mendapatkan data tentang bahaya, kerentanan dan kapasitas yang ada di desa tersebut,”ungkapnya.

Selain melakukan observasi, peserta juga terjun langsung kelapangan untuk mendapatkan data-data berkaitan dengan BKRK yaitu dengan melakukan Marking menandai lokasi rawan/bahaya, kerentanan dan kapasitas masyarakat. Selain itu juga melakukan Trackng, membuat lintasan batas wilayah, lintasan jalan raya, jalan desa, gang, lorong, sungai dan jalur evakuasi. “Data hasil dilapangan selanjutnya dianalisa dan dibuat Peta BKRK yang akan menjadi pedoman masyarakat untuk mnyusun dan merencanakan kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat bencana,”terangnya.

Salah satu peserta pelatihan, Tatang mengatakan, secara umum dengan adanya Pelatihan KBBM tersebut, ilmu dan wawasanya bertambah, apalagi ada materi Peta BKRK dengan menggunakan alat GPS (Global positioning System) yang baru dilihatnya kali ini.“Alat GPS ini sangat mmbatu kami dalam mmbuat peta BKRK, datanya akurat  95%,”ungkapnya.


acara pelatihan di tutup dengan simulasi Tanggap Darurat Bencana
Marten K 07