iklan

iklan

Sabtu, 11 Februari 2012

Tekan Resiko Bencana, PMI Latih Relawan dan Simulasi Tanggap Darurat Bencana
















GROBOGAN – Palang Merah Indonesia Kabupaten grobogan dalam rangka Upaya Pengurangan Resiko  bencana alam, untuk kesekian kalinya menyelenggarakan Pelatihan  Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (KBBM) bagi Masyarakat di daerah rawan bencana. Pesertanya adalah para relawan desa yang ditunjuk oleh pemerintah Desa yang terdiri dari bermacam unsur dalam masyarakat seperti karang taruna, PKK, Kelompok Tani, Tokoh masyaratakat, tokoh agama dan dari beberapa perangkat desa. Para Relawan yang terwadah dalam nama SIBAT, Siaga Bencana Berbasis masyarakat dilatih dan dibekali dengan beberapa materi dalam bidang Penanganan Bencana.

Pemetaan BKRK (Bahaya, Kerentanan, Resiko dan Kapasitas) para peserta (SIBAT) mendapatkan materi pemetaan Bahaya Kerentaanan Resiko Kapasitas (BKRK). Kemudian dilanjutkan dengan praktek lapangan yaitu pemetaaan desa dengan dukungan alat GPS (Global Posiitioning System) yang merupakan alat pembuat lintasan atau tracking maupun penanda lokasi (marking) yang berbasiskan satelit.
Dwi Priyono, salah satu fasilitator pemetaan mengatakan, peta BKRK adalah Peta dua atau tiga dimensi yang menunjukan situasi dan kondisi rill masyarakat dan kewilayahannya yang didalamnya memuat data/informasi tentang  jenis bahaya/ancaman, kerentanan, risiko  dan kapasitas masyarakat.”Para peserta melakukan observasi langung dengan masyarakat untuk mendapatkan data tentang bahaya, kerentanan dan kapasitas yang ada di desa tersebut,”ungkapnya.

Selain melakukan observasi, peserta juga terjun langsung kelapangan untuk mendapatkan data-data berkaitan dengan BKRK yaitu dengan melakukan Marking menandai lokasi rawan/bahaya, kerentanan dan kapasitas masyarakat. Selain itu juga melakukan Trackng, membuat lintasan batas wilayah, lintasan jalan raya, jalan desa, gang, lorong, sungai dan jalur evakuasi. “Data hasil dilapangan selanjutnya dianalisa dan dibuat Peta BKRK yang akan menjadi pedoman masyarakat untuk mnyusun dan merencanakan kesiapsiagaan bencana dan tanggap darurat bencana,”terangnya.

Salah satu peserta pelatihan, Tatang mengatakan, secara umum dengan adanya Pelatihan KBBM tersebut, ilmu dan wawasanya bertambah, apalagi ada materi Peta BKRK dengan menggunakan alat GPS (Global positioning System) yang baru dilihatnya kali ini.“Alat GPS ini sangat mmbatu kami dalam mmbuat peta BKRK, datanya akurat  95%,”ungkapnya.


acara pelatihan di tutup dengan simulasi Tanggap Darurat Bencana
Marten K 07



0 comments:

Posting Komentar