Kamis, 05 Maret 2015
Anggota Forpis Grobogan diLatih PP dan Evakuasi
Maret 05, 2015
No comments
Sebanyak 53 anggota Palang Merah Remaja
(PMR) Wira dari berbagai Unit PMR SMA/SMK se-Kabupaten Grobogan
mengikuti pelatihan Pertolongan Pertama dan simulasi evakuasi bencana di
Sungai Lusi, Desa Ngabean, Grobogan (19/2).
Pelatihan ini sebagai salah satu syarat
sebelum anggota PMR dikukuhkan sebagai anggota Forum Remaja
Palang Merah Indonesia (Forpis) PMI Kabupaten Grobogan. Selama pelatihan,
difasilitasi dan dibimbing oleh anggota Korps Sukarela (KSR) PMI Grobogan.
Happy Putra, anggota KSR berharap para
anggota Forpis sebagai kader PMI diharapkan memiliki sikap kejujuran,
kreativitas dan tekun belajar dengan tetap berpegang pada jiwa sosial. “Anggota
Forpis harus mampu menjadi teladan bagi temannya,” harap Happy.
Saat simulasi anggota Forpis di tuntut untuk
mengevakuasi korban bencana di air dengan tandu darurat atau dragbar.
Kegiatan dimulai dengan simulasi seolah – seolah terjadi bencana, lalu anggota
Forpis datang membawa bekal Tas PP, tandu maupun bambu dan
tali untuk tandu darurat. “Satu per satu anggota Forpis praktik turun ke
bantaran sungai dan menolong korban yang harus dievakuasi untuk di
bawa ketempat zona aman yang telah di tentukan,” jelasnya.
Menurut Ketua Forpis Grobogan Guruh, pembekalan
pertolongan pertama dan simulasi evakuasi bencana di air diharapkan menambah
keterampilan anggota Forpis yang baru, mengingat daerah Grobogan selama
ini sangat rawan bencana banjir maupun tanah longsor.
“Pembekalan pertolongan pertama dan evakuasi
bencana, anggota Forpis yang berasal dari PMR di tiap sekolah siap membantu
menolong teman maupun meringankan korban bencana alam,” harap Guruh. (marten-07)
Rabu, 11 Februari 2015
PMR GUBUG PERBARUAI PETA BKRK
Februari 11, 2015
No comments
Palang Merah Remaja (PMR) SMAN 1
Gubug Kabupaten Grobogan saat ini memperbarui Peta Bahaya, Kerentanan, Risiko
dan Kapasitas (BKRK), jalur evakuasi dan tempat aman, pada Minggu kemarin
(8/2).
Pembina PMR SMAN 1 Grobogan, Kasran,
menjelaskan bahwa anggota PMR ingin menjadikan sekolahnya sebagai sekolah aman
dan siaga bencana. “Semangat anggota PMR saat ini,berkeinginan untuk menjadikan
SMAN 1 Gubug ini sebagai sekolah percontohan Sekolah Siaga Bencana,” jelasnya.
Farida, anggota PMR mengatakan
keinginannya agar sekolahnya menjadi sekolah siaga bencana. “Kami ingin sekolah
kami menjadi sekolah siaga bencana secara mandiri,dan selalu berkordinasi dengan
PMI Kabupaten Grobogan. Bagi saya bencana bukan hanya di sebabkan oleh factor alam
tetapi juga oleh factor manusia. Hal sekecil pun dapat menjadi sebuah ancaman ,misalkan
sampah, wabah penyakit, kebakaran dan masih banyak lagi,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, tim
fasilitator Alumni merefresh materi dan
memberikan pengetahuan tentang langkah-langkah menuju sekolah siaga bencana, peta
BKRK SMAN 1 Gubug. Anggota PMR diajak untuk berkeliling sekolahan,mengamati,
mencatat dan melakukan diskusi tentang lingkungan sekolahnya. “Dari hasil itu bisa
ditemukan Bahaya, Kerentanan, Risiko dan Kapasitas yang ada di sekolahnya,” ujar, Ari Arwani alumni
dan Anggota KSR PMI Grobogan.
Ari menambahkan bahwa anggota PMR
sudah menganalisa juga. Hasil Peta BKRK akan di sosialisasikan ke warga
sekolahan dan akan dibuat berukuran besar menggantikan peta sebelumnya yang
telah di buat sebelumnya. Peta akan di
pajang di tempat – tempat strategis. “Sebagai alumni saya sangat senang dan siap mendukung program ini.
SMA N 1 Gubug merupakan sekolah yang melaksanakan program Sekolah Siaga Bencana
sejak tahun 2010,” terangnya. (Marten)
Kamis, 05 Februari 2015
Permintaan Darah di Grobogan Meningkat
Februari 05, 2015
No comments
![]() |
Petugas
UTD PMI Grobogan tengah mengecek stok darah yang disimpan di lemari pendingin.
|
Permintaan darah di Kantor Unit
Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Grobogan meningkat, menyusul
merebaknya kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu seama Januari 2015.
“Sejak Januari 2015, permintaan darah
tercatat 1.331 kantong, atau meningkat 20 persen dari bulan sebelumnya. Selama
Januari 2015, DBD Grobogan tercatat 196 kasus, dengan korban meninggal satu
orang,” ungkap Direktur UTD PMI Kabupaten Grobogan, dr Siti Widiastuti, saat
ditemui, Rabu (04/02/2015).
Dijelaskan, permintaan darah sebanyak
1.331 kantong tersebut terdiri 263 kantong darah golongan A, 452 kantong
golongan B, 502 kantong golongan O, dan 114 kantong golongan darah AB. Dari
jumlah tersebut, 160 permintaan merupakan komponen darah lengkap (whole blood),
1.161 komponen Packed Red Cell (PRC) dan 10 merupakan komponen Thrombocyte
Concentrates (TC).
Disebutkan, rata-rata dalam sehari,
permintaan darah berbagai jenis komponen dan golongan 45 kantong. Sedangkn stok
darah saat ini ada 600 kantong dan rata-rata sehari ada 10-20 pendonor.
Meski stok darah cukup, pihaknya tetap
mengantisipasinya dengan cara meluncurkan gerakan PMI masuk desa. Selain
menyediakan layanan donor darah keliling, PMI juga memberikan kupon undian
kepada pendonor yang akan diundi satu tahun sekali. Hadiah yang diberikannya
satu unit sepeda motor.
“Inisiatif tersebut untuk merangsang
pendonor, agar lebih giat melakukan donor darah, baik langsung mendatangani UTD
PMI, maupun melalui layanan donor darah yang berkeliling di desa-desa. Jika
jumlah pendonor meningkat, sebesar apapun permintaan darah, pastinya akan
tercukupi,” tandas Widiastuti.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Saudara Anggap Benar 1. Pengertian Pertolongan Pertama adalah ……….. a. Pemberian P...
-
1 Juklak JUMBARA klik J Juknis JUMBARA klik Surat UNDANGAN klik Materi JUMBARA klik Logo JUMBARA klik cdr klik Formuli...