Grobogan
- Sebagai bentuk kesiap-siagaan dan antisipasi terhadap ancaman bencana,
dilaksanakan Apel Siaga Gelar Pasukan dan Peralatan Penanggulangan Bencana
Tahun 2022/2023. Apel siaga ini bertujuan agar sinergi dalam menghadapi berbagai
kemungkinan terjadinya bencana, disertai dukungan sarana prasarana yang ada
"Sekaligus
di bulan Oktober 2022 ini, merupakan peringatan bulan Pengurangan Resiko
Bencana, yaitu rangkaian upaya secara sistematis untuk menganalisis resiko
dampak bencana terhadap kehidupan dan penghidupan manusia," kata Bupati
Grobogan, Sri Sumarni dalam sambutannya, Jumat(21/10).
Menurutnya,
diperlukan komitmen yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha,
akademisi dan juga media. Untuk bersama-sama menjalankan peran masing-masing
dan ikut dalam penanggulangan bencana.
"Saya
mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Tim Siaga Bencana Kabupaten
Grobogan, yaitu TNI Polri, BPBD, Satpol PP (Pemadam Kebakaran), Dinas Sosial,
Dinas Kesehatan, Dispermades, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas PUPR, Bagian Kesra,
PLN, PMI, Pelaku Usaha, dan para relawan di Wilayah Kabupaten Grobogan,serta
para pihak lainya yang tidak dapat saya sebut satu persatu, yang telah siap
siaga mencurahkan tenaga, waktu dan pikirannya, dalam penanggulangan bencana
daerah di Kabupaten Grobogan," ujarnya.
Sri
sumarni menambahkan, penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab semua pihak,
termasuk masyarakat dan dinas terkait. Peran serta masyarakat diperlukan dalam
upaya penanggulangan bencana tersebut. Bencana yang terjadi secara tiba-tiba
biasanya datang dari faktor alam dan akibat ulah manusia, maka masyarakat harus
selalu waspada.
"
Kesiap-siagaan pemerintah dan masyarakat menjadi sangat penting untuk kita
siapkan dan kita lakukan. Kami minta masyarakat tetap waspada, bencana sering
kali datang secara tiba-tiba. Apalagi musim penghujan seperti saat ini. Tak
hanya mengandalkan dinas, masyarakat juga harus ikut serta dalam penanggulangan
bencana ini. Beberapa pihak terkait juga kami minta langsung terjun ke lapangan
tiap kali terjadi bencana," kata Sri Sumarni.
Pihaknya
meminta kepada Kepala BPBD beserta seluruh jajarannya, dan para Camat beserta
seluruh kepala desa, agar tidak bosan untuk melakukan sosialisasi kepada
masyarakat terkait potensi bencana alam.
"
Berikan pemahaman, dan jika perlu pada wilayah tertentu yang memiliki potensi
kerawanan tinggi, agar dilakukan simulasi, sehingga masyarakat menjadi tanggap
bencana. Jika terpaksa harus terjadi, maka mereka tidak menjadi panik, dan
tentunya akan meminimalkan terjadinya korban," ujarnya.
Apel
siaga bencana tersebut, diikuti personil dari TNI-Polri, BPBD, Dinsos, Satpol
PP, Pramuka, dan beberapa relawan lainnya. Bupati Sri Sumarni memimpin langsung
apel siaga bencana tersebut.
Usai
apel, bupati dan beberapa perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, serta
Kepala BPBD memeriksa kesiapan sarana prasarana untuk penanggulangan bencana.
Menurut bupati, sarana prasarana yang tersedia sudah mumpuni dan siap untuk
digunakan.
“
Personil dan sarpras sudah siap semua, ” tegasnya.