iklan

iklan

Kamis, 15 Mei 2025

Aksi Heroik Remaja di Alun-Alun Purwodadi: PMR Grobogan Unjuk Gigi dalam Latihan Gabungan "Traveling Kepalangmerahan"

 

Grobogan – Suasana Alun-Alun Purwodadi berubah menjadi panggung simulasi kemanusiaan pada Sabtu, 10 Mei 2025. Ratusan pasang mata menyaksikan langsung aksi sigap para remaja dalam latihan gabungan yang digelar oleh Forum Palang Merah Remaja (Forpis) Kabupaten Grobogan. Bertajuk “Traveling Kepalangmerahan”, kegiatan ini menjadi ajang pembuktian bahwa generasi muda siap menjadi ujung tombak dalam aksi kemanusiaan.

Sebanyak 47 anggota PMR dari berbagai sekolah menengah terlihat antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Dengan semangat membara, mereka menyelami materi penting seputar pertolongan pertama—mulai dari Kedaruratan Medis, Pembidaian, Penanganan Pingsan, Penilaian Dini, hingga Pengenalan Obat-obatan dasar.

“Kami ingin mereka tidak hanya tahu teori, tapi juga terampil ketika dibutuhkan di lapangan,” tegas Tri Wahyu Febriana, Kasi SDM dan Relawan PMI Kabupaten Grobogan.



Lima Pos, Lima Tantangan, Satu Misi Kemanusiaan

Latihan ini dikemas dalam lima pos kegiatan yang menyajikan tantangan berbeda. Tiap pos menghadirkan skenario realistis, melatih refleks dan kemampuan teknis peserta secara langsung. Salah satu momen paling dramatis adalah saat simulasi penanganan korban pingsan. Sorotan mata tertuju pada para peserta yang menunjukkan kesigapan dan ketenangan luar biasa dalam menangani "korban", seolah berada di situasi darurat sungguhan.

KSR Jadi Mentor, Ilmu Mengalir Tanpa Sekat

Menambah kekuatan pelatihan, anggota Korps Sukarela (KSR) turut andil sebagai mentor. Mereka tak sekadar menyampaikan materi, tapi juga membimbing peserta dalam praktik langsung. Kehadiran para relawan senior ini menjadi inspirasi nyata bahwa kemampuan menyelamatkan nyawa adalah hasil dari latihan serius dan dedikasi tinggi.

“Saya sangat terkesan dengan semangat belajar adik-adik PMR. Mereka cepat tanggap dan tidak ragu untuk bertanya,” ungkap salah satu anggota KSR yang menjadi pemateri.


Tak Sekadar Latihan, Tapi Momen Membangun Persahabatan

Lebih dari sekadar pembelajaran teknis, kegiatan ini juga menjadi ruang untuk mempererat tali persahabatan antaranggota PMR lintas sekolah. Mereka berlatih bersama, bercanda, berbagi cerita—menciptakan koneksi emosional yang memperkuat semangat solidaritas.

“Kami ingin kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat persahabatan dan membentuk karakter peduli sesama,” tambah Tri Wahyu.

Dari Simulasi ke Aksi Nyata: PMR Siap Menjadi Garda Kemanusiaan

Damar Sekar, salah satu peserta, mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga.

“Seru banget! Selain dapat ilmu dari kakak-kakak KSR, saya juga senang bisa kenalan dengan teman-teman dari sekolah lain. Ilmu ini sangat berguna di kehidupan sehari-hari,” ucapnya penuh semangat.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pendidikan kemanusiaan bisa dikemas secara menarik, bermakna, dan membekas. Dengan semakin terasahnya kemampuan para anggota PMR, diharapkan mereka siap tampil di garis depan—memberi pertolongan, menyebar kepedulian, dan membawa semangat kemanusiaan ke manapun mereka melangkah.

0 comments:

Posting Komentar