GROBOGAN,
25–26 Oktober 2025 — Palang Merah Indonesia (PMI)
Kabupaten Grobogan sukses menyelenggarakan Simulasi Tanggap Darurat Bencana
(TDB) selama dua hari di Markas PMI Kabupaten Grobogan. Kegiatan ini
melibatkan sejumlah Korps Sukarela (KSR) PMI dari berbagai perguruan
tinggi dan lembaga, termasuk KSR PMI Unit Universitas An Nuur (UNAN) yang
berpartisipasi aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan.
Simulasi
ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan, keterampilan teknis, dan
kemampuan koordinasi relawan dalam menghadapi situasi bencana, sekaligus
memperkuat sinergi antarunit KSR di wilayah Grobogan.
Pembukaan Resmi: Menumbuhkan Kesiapsiagaan dan Semangat
Kemanusiaan
Kegiatan
dibuka secara resmi oleh Sekretaris PMI Kabupaten Grobogan, Bapak Djasman,
S.Pd, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kesiapsiagaan relawan
menghadapi kondisi darurat.
“Latihan
semacam ini bukan hanya untuk mengasah keterampilan teknis, tetapi juga
menanamkan semangat kemanusiaan, memperkuat koordinasi, dan membangun kerja
sama antarunit relawan di lapangan,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Hari Pertama: Pembekalan dan Injeksi Kasus
Kegiatan
hari pertama diawali dengan registrasi peserta dan pembukaan resmi,
dilanjutkan dengan Dinamika Kelompok untuk membangun kekompakan
antarrelawan.
Selanjutnya,
para peserta mengikuti sesi pembekalan materi mengenai Manajemen
Bencana dan Standard Operating Procedure (SOP) PMI, yang disampaikan
oleh instruktur berpengalaman dari PMI Kabupaten Grobogan. Materi diberikan
secara interaktif melalui diskusi dan simulasi singkat di lapangan.
Usai
istirahat, kegiatan berlanjut dengan penyampaian materi lanjutan dan
memasuki agenda utama hari pertama, yaitu Injeksi Kasus. Pada tahap ini,
seluruh peserta dilibatkan dalam skenario simulasi bencana menyerupai kondisi
nyata.
Tim
KSR PMI Unit Universitas An Nuur bersama unit lain melakukan assessment
cepat, menyusun rencana tanggap darurat, dan melaksanakan tindakan
penanganan korban secara terkoordinasi. Fase ini berlangsung hingga malam
hari dan menjadi ajang uji ketangguhan fisik, kemampuan berpikir cepat, serta
ketepatan dalam pengambilan keputusan di bawah tekanan.
Hari Kedua: Simulasi Lapangan dan Koordinasi Tim
Memasuki
hari kedua, kegiatan diawali dengan apel pagi dan persiapan lapangan.
Para relawan kemudian menuju lokasi simulasi untuk melaksanakan tahapan
lapangan secara langsung.
Setibanya
di lokasi, tim KSR PMI Unit UNAN segera bergerak mendirikan tenda posko
utama dan area penampungan darurat.
Puncak
kegiatan berlangsung dalam Simulasi Lapangan Utama, di mana setiap unit
relawan menjalankan peran sesuai fungsinya. Tim KSR PMI Unit UNAN dipercaya
menempati beberapa pos strategis, di antaranya:
- Evakuasi dan transportasi korban,
- Pelaksanaan triage dan
pertolongan pertama,
- Manajemen logistik dan komunikasi
di posko utama.
Simulasi
berjalan dinamis dan intens, menuntut koordinasi cepat serta ketepatan prosedur
di setiap tahap penanganan. Para relawan menunjukkan profesionalisme, disiplin,
dan kerja sama yang solid selama kegiatan berlangsung.
Dedikasi Relawan dan Apresiasi Panitia
Secara
keseluruhan, kegiatan Simulasi Tanggap Darurat Bencana berjalan lancar,
tertib, dan penuh semangat. KSR PMI Unit Universitas An Nuur mendapat apresiasi
dari panitia atas dedikasi, kesiapan, dan semangat tinggi yang ditunjukkan para
relawannya.
Melalui
kegiatan ini, relawan mendapatkan pengalaman lapangan yang sangat berharga
dalam menghadapi situasi darurat, sekaligus memperkuat kemampuan teknis,
koordinatif, dan kepemimpinan di lapangan.
Salah
satu peserta dari KSR PMI Unit UNAN menyampaikan kesan mendalam setelah
mengikuti kegiatan tersebut:
“Kegiatan
seperti ini menjadi wadah penting untuk membentuk relawan yang tangguh, sigap,
dan profesional di bidang kemanusiaan. Kami belajar tidak hanya teknik
penanganan, tetapi juga arti kerja sama dan tanggung jawab di tengah situasi
sulit,” ujarnya.
Menyiapkan Relawan Tangguh untuk Masa Depan
Melalui
kegiatan Simulasi TDB ini, PMI Kabupaten Grobogan bersama seluruh unit KSR
berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitas sumber daya relawan. Diharapkan,
kegiatan semacam ini mampu mencetak relawan-relawan muda yang responsif,
berkompeten, dan berjiwa kemanusiaan tinggi, siap hadir kapan pun dan di
mana pun masyarakat membutuhkan.








0 comments:
Posting Komentar