This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

iklan

iklan

Rabu, 26 Maret 2014

SEMANGAT PERTOLONGAN PERTAMA GENERASI MUDA


Pertolongan pertama atau yang sering dikenal dengan istilah PP erat kaitannya dengan keadaan disekolah, keluarga maupun dimasyarakat. Namun kenyataanya banyak pertolongan yang dilakukan tanpa ilu yang tepat sehingga dapat memperburuk keadaan korban. Untuk itu diperlukan keahlian yang tepat untuk pertolongan pertama.
Guna maksud tersebut dan sesuai Program Kerja OSIS SMK N 1 Purwodadi bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia Kabupaten Grobogan mengadakan Pelatihan Pertolongan Pertama bagi seluruh Organisasi di SMK N 1 Purwodadi.
Dimana kegiatan ini diikuti oleh 100 orang peserta yang terdiri dari Osis 26 orang, MPK 24 orang, PMR 20 orang,Pramuka 10 orang, Rohis 10 orang dan CARTU 10 orang.
Kegiatan ini dibuka oleh Waka Kesiswaan Bp. Sudono, S.Pd,dalamsambutannya beliau menjelaskan bahwa pentingnya Pertolongan Pertama ini untuk para siswa yang antara lain :
1.    Memberikan pengetahuan dan keterampilan individu dalam teknik Pertolongan Pertama Standar.
2.    Penguasaan tindakan – tindakan Pertolongan Pertama saat diperlukan sebelum ditangani tenaga medis.
3.    Memberikan rasa percaya diri pada setiap individu untuk dapat memberikan Pertolongan Pertama.
Ungkap beliau dengan candanya.



Kegiatan ini berlangsung pada hari Minggu, 16 Maret 2014 di Kampus SMK N 1 Purwodadi.

Mega Sansia, peserta perwakilan dari ROHIS mengatakan sangat senang sekali dengan diadakan pelatihan Pertolongan Pertama ini, dan saya akan membagikan pengalaman dan pengetahuan ini kepada teman, keluarga dan masyarakat dan kalau bisa setiap tahun diadakan pelatihan seperti ini.

    

PMI Sosialisasi Sekolah Siaga Bencana


Kami bisa buat Analisa  BKRK sekolah, sehingga bisa menyampaikan informasi yang jelas kepada teman-teman bila ada situasi bencana,” ungkap Atika, anggota PMR dari SMA N 1 Grobogan saat mengikuti Pelatihan Sekolah Siaga Bencana di halamanAula Sekolah SMA N 1 grobogan, Kabupaten Grobogan Sabtu dan Minggu  lalu (15s/d 16 Maret 2013).
Hikmah merasa senang karena tim-nya berhasil membuat Analisa BKRK di sekolahnya yang terdiri dari Bahaya.Kapasitas,Risiko dan Kerentanan.
Sebanyak 20 peserta mengikuti kegiatan yang difasilitatori oleh Tim SSB Kabupaten Grobogan.
Senada dengan Atika, Peserta yang lain Dewi Meidyani mengatakan bahwa dia merasa beruntung mengenal teman teman dalam latihan Sekolah Siaga Bencana ini karena bisa belajar tentang langkah langkah kesiapsiagaan bencana. “Teman-teman harus selalu ikut latihan agar tidak tertinggal materi dari sekolah lain dan lebih mengetahui kesiapsiagaan bencana,” katanya.
Latiahan  semacam ini sangat bermanfaat dan meningkatkan pengetahuan remaja dalam hal bencana. “Kegiatan semacam ini bisa dilakukan  di sekolah agar anggota PMR lebih akrab dan bisa lebih fokus dalam menghadapi bencana,” harap Bu susi , pembina pendamping PMR. (marten )

Grobogan Gembleng Relawan Siaga Bencana










Grobogan Gembleng Relawan Siaga Bencana
Sebanyak 40 relawan yang terdiri dari 15 KSR Unit Markas PMI Gorbogan dan 25 KSR Unit Kampus STIKES AN–NUR Purwodadi mengikuti Pelatihan Tanggap Darurat Bencana pada 21–23 Maret kemarin di Bumi Perkemahan Kalacakra  Desa Tambirejo Kecamatan Toroh-Grobogan.
Melalui pelatihan ini, PMI Kabupaten Grobogan akan memiliki relawan yang profesional dan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepalangmerahan kepada masyarakat,” kata Gesit Kristiawan, Staf Bidang SDM dan Relawan PMI Kabupaten Grobogan.
Ketua Panitia Daru Puji  menjelaskan, Pelatihan Manajemen Tanggap Darurat Bencana PMI Kabupaten Grobogan  ini bertujuan untuk menciptakan relawan-relawan PMI Kabupaten Grobogan  yang lebih tanggap dan sigap terhadap bencana. "Kegiatan ini memberikan pengalaman baru kepada relawan PMI Kabupaten Grobogan  untuk lebih memahami pengelolaan tanggap darurat bencana," jelas Daru.
Safinatun Nazah, anggota KSR Unit STIKES AN-NUR Purwodadi mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat berkesan dan menantang, terutama saat mempraktikan Panduan Keselamatan dan Keamanan dalam penanggulangan bencana. “Kami dihadang teroris dan tentara saat sedang melakukan distribusi bantuan, sehingga kami harus bisa melakukan diplomasi,“ ungkapnya.
Menurutnya tujuan dari  praktik panduan Keselamatan  adalah untuk mengurangi kemungkinan terjadinya insiden ketika bertugas di lapangan. “Apabila insiden berbahaya ini terjadi, diharapkan panduan ini akan membantu untuk mengurangi efek yang lebih buruk,“ terangnya.
Materi yang disampaikan terdiri dari Kepalangmerahan, Assesment, Dapur Umum, Standart SPHERE, Pelayanan Kesehatan, Infokom, Manajemen Tanggap Darurat Bencana, Protap PMI, Operasional Satgana, Renops TD, Logistik Tanggap Darurat, Relief dan Distribusi, Manajemen Posko, Manajemen Relawan, dan diakhiri dengan Simulasi Tanggap Darurat Bencana. (Marten-07)

Senin, 17 Maret 2014

Relawan Adalah Ruh dan Jantung PMI


Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Rapat Kerja Bidang Relawan PMI yang diikuti oleh pengurus, staf dan koordinator relawan PMI Kabupaten dan Kota Se-Jawa Tengah, pada 17-20 Maret, di Gedung Prof.DR.dr.H. satoto, SPgK Pusdiklat PMI Jawa Tengah, Semarang.
“Relawan hendaknya selalu mendapat pembinaan, karena relawan adalah ruh dan jantungnya organisasi PMI,” ungkap Sasongko Tedjo, Ketua PMI Provinsi Jawa Tengah saat memberikan arahan dalam pembukaan raker, Senin siang (17/3).
Relawan hendaknya “diurusi” dengan baik untuk menyiapkan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. “PMI Kabupaten-Kota hendaknya memiliki database relawan untuk merancang kegiatan PMI. Kiprah PMI akan sangat terbatas tanpa relawan,” papar Sasongko.
Pelibatan aktif relawan dalam semua aspek kegiatan PMI merupakan salah satu langkah untuk mengembangkan kapasitas. “Akan tidak berdaya bila tidak memiliki relawan dengan ketrampilan dan kapasitas yang memadai,” pesannya.
Raker ini diharapkan akan mampu untuk merumuskan solusi mengenai pembinaan relawan dan adanya rencana pembinaan relawan tahun 2014-2015. “Raker ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen pengurus PMI provinsi, kabupaten-kota, dalam peningkatan dan pengembangan kapasitas relawan,” kata Wuri Widiyanti, Kadiv. Relawan PMI Provinsi Jawa Tengah.
Seluruh peserta raker nantinya akan memaparkan hasil evaluasi pembinaan PMR (Palang Merah Remaja) dan Relawan di tingkat kabupaten-kota. Juga program kerja 2014 dibidang PMR dan Relawan. “Raker ini juga menjadi ajang evaluasi dan berbagi pengalaman antar peserta dalam pembinaan relawannya,” imbuh Wuri.
“PMI Provinsi akan merangkum dan menganalisa hasil evaluasi, paparan dan kuisioner manajemen relawan, yang nantinya bisa menjadi rekomendasi bagi pembinaan relawan PMI di Jawa Tengah,” pungkasnya.(Nashr

Pendidikan Dasar KSR PMI Kabupaten Grobogan

 Pelatih sedang memaparkan materi


Shering kegiatan KSR


(DIKSAR) merupakan suatu syarat yang harus dilewati seorang calon anggota yang ingin menjadi anggota di KSR PMI Kabupaten Grobogan
Tahapan dari DIKSAR ini meliputi tiga kegiatan yaitu PRA DIKSAR, INDOOR dan OUTDOOR. yang dilaksanakan pada tanggal 17 -19 Maret 2014 di Kampus STIKES AN-NUR Purwodadi. yang diikuti oleh 25 orang calon anggota (Cata).  PRADIKSAR itu sendiri adalah orientasi medan lapangan bagi cata, agar tidak kaget dengan situasi OUTDOOR nantinya. Saat PRADIKSAR, kegiatannya dibuka dan ditutup oleh ketua STAF BIDANG PMR dan RELAWAN. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat PRADIKSAR adalah pemberian materi-materi dasar mengenai kepalangmerahan, sejarah singkatnya, pertolongan pertama dan Materi Dasar KSR

Minggu, 16 Maret 2014

100.000 Bungkus Mie Instan Untuk Korban Bencana

Bantuan Mie Isntan di taruh dalam Truk

Kepala Markas PMI Kabupaten Grobogan Djasman S.Pd berikan bantuan ke PMI Kabupaten Blitar
para  relawan PMI Kabupaten   Grobogan mensortir bantuan
Relawan PMI Kab.Grobogan  Memindahkab bantuan kedalam Truk





Bantuan dalam bentuk barang Berupa Mie Instan terkumpul di kantor PMI Kabupaten Grobogan. penerimaan  sumbangan  berasal dari berbagai pihak sebelum dikirimkan ke korban Bencana. Bantuan Berasal dari Sekolah S-ekabupaten Grobogan yang di kordinir Oleh Dinas P dan K , bahkan berasal dari perguruan Tinggi, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) serta masyarakat umum
Kepala Markas PMI Kabupaten Grobogan Djasman, S.Pd ditemui  di ruang kerjanya, Senin (2/3) menjelaskan pengumpulan bantuan bagi korban Bencana dimulai 2 Februari dan ditutup pada 30 Februari 2014. Sampai sekarang, sudah terkumpul banyak dalam bentuk barang berupa Mie Instan 100.000 Bungkus dan ada  Seperti beras, roti kering, pakaian, susu, minuman,  hingga keperluan dapur dapur.

Bantuan tersebut dikumpulkan petugas hasil sumbangan dari berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Barang yang terkumpul selanjutnya disimpan dan sudah  dikirimkan. Bantuan yang sudah terkumpul sudah terkirim ke di Kabupaten / Kota yang ada Di jawa Tengah yang mengalami Bencana Banjir yaitu Ke PMI Kabupaten Kudus,PMI Kabupaten Pati, PMI Kabupaten Jepara , PMI Kabupaten Demak yang dipimpin langsung oleh Kepala Markas PMI Kabupaten Grobogan Djasman, S.pd.

Untuk pengiriman PMI Kabupaten Grobogan mengerahkan Relawan dan Truk  untuk mendistribusikan bantuan. Total 1500 Dus Mie Instan sudah didistribusikan. Disisi lain, PMI Kabupaten Grobogan  juga memberikan bantuan untuk korban Letusan Gunung Kelud di Kabupaten Kediri  dan Kabupaten Blitar,. Bantuan diberikan berupa logistic dan Mie Instan.

“Dalam kondisi terjadi bencana alam apapun, kami tetap berusaha memberikan dan memenuhi kebutuhan korban, baik di dalam maupun luar Kabupaten Grobogan, ungkap Staf Bidang Relawan  lanjutnya. (Marten )

Rabu, 05 Maret 2014

800 Kardus Mie Instan Buat Korban Kelud


 Truk PMI Kabupaten Grobogan yang memuat 800 Kardus Mie Instan
 Kepala Markas PMI Kab.Grobogan Menyerahkan Bantuan
 distribusi bantuan
Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan  (Jawa Tengah), berhasil mengumpulkan dana sumbangan Berupa Mie Instan untuk korban bencana korban letusan Gunung Kelud dan Bencana Di Jawa Tengah  dengan total 1500 Kardus  Mie Instan
Pengalangan dana sendiri dilakukan sejak 2 Februari dan berakhir pada 24 Februari kemarin.
Penggalangan dana yang dilakukan PMI Kabupaten Grobogan  ini melibatkan  Anggota Relawan , PMR dan aparatur ditingkat kelurahan, desa, sekolah, maupun komunitas yang ada di Kabupaten Grobogan  Tengah.
Kepala Markas  PMI Kabupaten Grobogan , Djasman  mengucapkan terimakasih atas partisipasi semua pihak yang mau menyisihkan sebagian uangnya untuk para korban bencana di Indonesia.Bantuan sumbangan sudah disumbangkan melalui PMI Kabupaten / Kota yang terkena musibah bencana di Daerah Jawa Tengah. Sedangkan  PMI juga memberikan  langsung ke lokasi bencana dengan titik yakni di daerah Jawa Timur," ujarnya , Selasa (25/2/2014).
( Humas PMI Grobogan )

Relawan Harus Trampil Menggunakan Kamera

 




“Fotografi menjadi salah satu ketrampilan yang wajib dimiliki relawan PMI, termasuk  saat bertugas dalam tanggap darurat bencana. Teman-teman PMI selalu terdepan saat ada bencana, sayang bila giat PMI saat bencana tidak didokumentasikan,” ungkap Mas Tom, Fotografer Profesional saat memaparkan tentang foto pada pelatihan Kehumasan PMI, di Pusdiklat PMI Jateng, minggu kemarin (3/4).
Sejumlah 35 peserta dari PMI kab-kota Se-Jateng, sangat antusias mengikuti materi ini. Ketrampilan fotografi mampu menghasilkan gambar yang berkualitas dan mampu “berbicara” serta media publikasi yang bernilai informasi tinggi. “Dalam fotografi, teknik pengambilan gambar besar pengaruhnya dalam kualitas foto yang dihasilkan. Dengan kamera pocket pun kita bisa menghasilkan foto yang berkualitas untuk dipublikasikan,” terang pria ramah yang baru pulang dari Jepang untuk mengikuti workshop internasional fotografi.
Amilia, seorang peserta dari PMI Kabupaten Sukoharjo mengungkapkan rasa senangnya mengikuti sesi praktik fotografi menggunakan kamera berkelas internasional milik Mas Tom. “Saya sangat senang mendapatkan materi ini, selama ini saya kesulitan dalam mengambil gambar bagus yang bisa dimasukkan ke dalam berita.” ungkap Amel, sapaan akrabnya.
“Kami mendatangkan Mas Tom pada pelatihan ini dengan harapan agar ilmu yang beliau miliki bisa ditularkan kepada peserta,” ujar Nashir, Koordinator Pelatihan Kehumasan. (Sholihin-07)

PMI Tempa 113 Relawan Siaga Bencana

 


PMI Provinsi Jawa Tengah menyelanggarakan pelatihan kesiapsiagaan yang diikuti 113 orang relawan PMI dari Kabupaten-kota Se-Jawa Tengah di Gedung Prof.DR.dr.H. Satoto, SPgK, komplek Pusdiklat PMI Jateng di Semarang, sejak 25 Februari hingga 4 Maret 2014.
Pelatihan yang diselenggarakan yaitu Pelatihan Tanggap Darurat Bencana (TDB), Pelatihan Assesmen dan Pelatihan Kehumasan. Ketua PMI Jateng Sasongko Tedjo mengatakan bahwa pelatihan ini untuk lebih meningkatkan kemampuan dan ketrampilan relawan PMI dalam merespon kejadian bencana sehingga memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
“Pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan relawan dalam tanggap bencana, sehingga dapat memberikan pelayanan secara tepat kepada warga yang terdampak bencana,” terangnya saat menutup pelatihan malam ini.
Tahun 2014 telah dicanangkan oleh Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menjadi tahun Kualiatas PMI, direspon PMI Jateng dengan melakukan peningkatan kualitas relawan. Tiga pelatihan yang diselenggarakan bersamaan ini menjadi salah satu bentuk kesiapan PMI kabupaten-kota di Jawa Tengah dan relawannya. “Ini menunjukkan bahwa PMI kabupaten-kota di Jawa Tengah memiliki relawan berkualitas, yang mampu menjadi andalan PMI, handal dan profesional,” terang Sasongko.
Pelatihan TDB menempa relawan untuk disiplin dan beradaptasi dengan lingkungan bencana dan situasi darurat dengan diajarkan survival (bertahan) hidup di tenda dan fasilitas yang terbatas. Pelatihan Assesmen mendidik relawan untuk bisa melakukan pendataan dan analisa situasi dan kondisi wilayah dan masyarakat yang terkena bencana. Sedangkan pelatihan Kehumasan mengajarkan relawan agar mampu mendokumentasikan kegiatan pelayanan yang diberikan PMI dan memberikan informasi kepada masyarakat.
Muslim Mustofa, relawan dari PMI Kebumen mengungkapkan bahwa materi-materi pelatihan yang diberikan menambah kemampuan dan pengetahuannya, sehingga menambah bekalnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat saat bencana melanda. (nashr)